Memahami Pentingnya APAR di Dalam Bus

Berwarna merah, berbentuk tabung, berukuran hingga 2 kali botol minuman 1,5 liter, memiliki selang hitam, dan biasanya ada di tempat-tempat umum seperti SPBU, rumah sakit, hingga di dalam mobil dan bus merupakan ciri-ciri dari APAR. Sebenarnya apa itu pengertian dan fungsi dari APAR?

Pengertian APAR

APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan alat yang berfungsi untuk memadamkan api pada kebakaran kecil, sehingga menjadi pertolongan pertama untuk mencegah munculnya kebakaran yang lebih besar.

Alat pemadam api ini sangatlah penting, hingga keberadaannya harus ada di tiap rumah ataupun gedung bertingkat. Bahkan, kini APAR telah diwajibkan menjadi alat tambahan yang harus ada di tiap kendaraan roda empat atau lebih, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antisipasi jika ada kejadian yang tidak diinginkan.

Kasus kebakaran yang terjadi pada kendaraan roda dua, empat, maupun lebih sudah sering terjadi. Dengan adanya alat pemadam ringan, dampak kerugian yang disebabkan karena kejadian tersebut dapat segera ditangani agar tidak hanya berimbas pada penumpang, tetapi juga di sekitar lokasi kebakaran.

Jenis-Jenis APAR

APAR dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari kegunaan dan karakteristiknya. Berikut beberapa jenis alat pemadam api ringan yang biasa digunakan.

1. Cairan/Air (Water)

APAR jenis cairan atau air (water) merupakan salah satu alat pemadam yang berisi air dengan tekanan yang tinggi. Jenis air ini merupakan yang paling ekonomis dan cocok digunakan untuk memadamkan barang yang berasal dari bahan padat non logam, seperti kertas, kain, plastik, karet, dan lain-lain.

Sayangnya, APAR jenis ini sangatlah berbahaya apabila digunakan untuk memadamkan kebakaran karena instalasi listrik yang bertegangan, seperti panel listrik.

2. Busa/Foam (AFFF)

Jenis APAR yang ini berisi bahan kimia yang membentuk busa. Busa yang disebut Aqueous Film Forming Foam (AFFF) apabila disembur akan menutupi bahan yang terbakar, sehingga oksigen terblokir dan dapat menghentikan proses kebakaran.

Alat jenis ini cocok untuk memadamkan api pada bahan padat non logam seperti kertas, kain, karet, dan bahan cair mudah terbakar seperti minyak, alkohol, solvent, dan lain sebagainya.

3. Serbuk Kimia/Dry Chemical Powder

APAR jenis ini tersusun dari serbuk kering kimia kombinasi mono-amonium dan ammonium sulphate. Serbuk kering kimia yang keluar ini akan menyelimuti bahan yang terbakar dan memisahkan oksigen yang menjadi unsur penting dalam api.

Dry chemical powder cocok untuk memadamkan kebakaran pada bahan-bahan seperti kayu, kain, kertas, bahan cair, dan panel listrik.

4. Carbon Dioxide CO2/Karbon Dioksida

Sesuai dengan namanya, jenis alat pemadam yang satu ini menggunakan gas CO2 sebagai medianya. Adanya CO2 atau carbon dioxide mampu mengikat O2 dan mengisolasinya sehingga proses kebakaran bisa dihentikan.

Selain itu, CO2 juga memiliki suhu dingin yang efektif untuk mendinginkan titik api. Oleh karena itu, APAR jenis ini cocok untuk mengatasi kebakaran pada benda berbahan cair yang mudah terbakar dan instalasi listrik bertegangan.

5. Halocarbon/Halon

Jenis material yang satu bekerja secara kimia dengan cara memotong rantai reaksi pembakaran, yaitu mengikat unsur-unsur karbon dan hidrogen yang berdiri bebas dan ikatannya bersifat kuat.

Selain itu, halocarbon memiliki sifat radikal, sehingga mampu bereaksi secara berantai. Namun, penggunaan media halocarbon saat ini sedang dikurangi, sebab memberikan dampak negatif pada lingkungan dan lapisan ozon.

Cara Menggunakan APAR

Walaupun sudah sering ditemukan di rumah, gedung bertingkat, dan kendaraan beroda empat atau lebih, sayangnya masih banyak orang yang tidak dapat menggunakan alat ini.

Langkah pertama untuk menggunakan APAR adalah dengan membuka kunci segel atau pengamannya. Tiap APAR memiliki kunci pengaman untuk memastikan bahwa material di dalamnya tidak bocor. Oleh karena itu, sebaiknya kunci pengaman pada alat pemadam hanya boleh dibuka ketika akan digunakan.

Kedua, tekan tuas dan kibas-kibaskan ujung selang ke arah sumber api. Tekan tuas hingga material berhasil keluar dan pastikan permukaan benda yang terbakar seluruhnya tertutup dengan material tersebut.

Jangan lupa untuk menggerak-gerakkan APAR agar titik-titik lain di sekitar benda yang terbakar juga terkena material untuk memastikan bahwa sudah tidak ada lagi percikan-percikan api.

Kapan APAR Harus Diganti

Di Indonesia, patokan kadaluarsa dari tabung alat pemadam api ringan mengacu pada jenis material yang digunakan. Antara APAR satu dengan lainnya memiliki masa kadaluarsa yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya masa kadaluarsa alat pemadam api ini antara 2 hingga 5 tahun dengan beberapa rincian seperti:

• Jenis pemadam api berbahan foam mempunyai masa kadaluarsa 2 tahun.
• Jenis pemadam CO2, dry chemical powder, dan material halon mempunyai masa kadaluarsa 5 tahun.

Walaupun alat ini sama sekali belum pernah digunakan, tetapi apabila sudah melewati jangka waktunya, alat ini harus tetap diganti atau diisi ulang. Selain itu, untuk mengetahui masa kadaluarsanya bisa dilihat dari tabung itu sendiri.

Tabung pemadam api ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu tabung sekali pakai dan isi ulang. Biasanya tabung yang sekali pakai mempunyai jangka waktu penggunaan yang lebih lama dibanding dengan tabung isi ulang.

Tips Memilih APAR untuk Kendaraan

Saat ini, alat pemadam api ringan sudah mulai ada di kendaraan-kendaraan beroda empat atau lebih, seperti bus misalnya. Adanya alat ini tentu diharapkan untuk dapat membantu mengatasi risiko kerusakan pada bus dan jatuhnya korban jiwa saat ada kebakaran.

Dalam memilih alat pemadam api ringan untuk bus, ternyata ada beberapa tipsnya. Pertama, memilih alat sesuai dengan jenis kebakaran yang paling sering terjadi. Biasanya, jenis kebakaran yang berpotensi terjadi di dalam bus disebabkan oleh bahan padat seperti kayu, kertas, tekstil, atau bahan bakar cair seperti bensin.

Kedua, memilih ukuran alat yang sesuai dengan kebutuhan. Jika alat terlalu kecil mungkin tidak cukup untuk memadamkan api. Sebaliknya, jika alat terlalu besar, maka akan sulit untuk dibawa atau digunakan.

Ketiga, sebaiknya alat yang dipilih mempunyai sertifikasi yang terpercaya, seperti National Fire Protection Association atau NFPA dan Underwriters Laboratories atau UL. Adanya sertifikasi ini menunjukkan bahwa alat telah teruji efektif dalam memadamkan api.

Keempat, untuk mendapatkan alat pemadam api ringan yang asli dan berkualitas, sebaiknya Anda membelinya di toko yang terpercaya.

Pentingnya Mitigasi Kebakaran dengan APAR

Adanya APAR di setiap tempat sangatlah penting, mengingat alat tersebut menjadi penolong pertama ketika terjadi kebakaran kecil yang berpotensi menjadi kebakaran yang besar.

Tidak hanya penting untuk diletakkan di dalam ruangan, alat pemadam api ini juga sangat berguna untuk ada di kendaraan-kendaraan beroda empat atau lebih, seperti bus misalnya.

Bus menjadi salah satu transportasi darat yang paling banyak digunakan, entah untuk moda transportasi mobilisasi kegiatan sehari-hari hingga untuk berwisata dengan banyak orang.

Mengingat pentingnya alat ini, sebaiknya para pemilik kendaraan harus mempersiapkannya dari sekarang demi keamanan penumpang. Bicara tentang keamanan, PO bus pariwisata seperti Bus Discovery berkomitmen untuk menjamin penumpang untuk berkendara dengan aman serta nyaman.

Untuk Anda yang sedang butuh sewa bus pariwisata untuk acara liburan bersama rekan kerja sekantor, sebaiknya pilihlah jasa Bus Discovery yang bertanggung jawab memberikan fasilitas bagus dan bisa menjamin keselamatan penumpangnya.

FAQ

Berapa kali APAR harus diperiksa?

Pemeriksaan perlu dilakukan secara berkala tiap 6 bulan sekali.

Berapa jarak penggunaan pemadam ringan?

Jarak penggunaan pemadam api ringan yang efektif sekaligus aman adalah 3-5 meter dari titik api.

APAR sebaiknya harus diletakkan di mana?

Letakkan alat pemadam api di tempat yang mudah terlihat dan dapat diakses dengan cepat, seperti di koridor, pintu keluar, area berisiko kebakaran, hingga tangga.

Apa yang terjadi jika alat pemadam apinya kadaluarsa?

Jika media di dalamnya sudah kadaluarsa, APAR akan mengalami sulit dioperasikan dan tidak bisa memadamkan api dengan efektif.