Wisata Baturaden saat New Normal 2020, Inilah Informasi Selengkapnya
Hari pertama perjalanan dari Bogor menuju Kebumen, Jawa Tengah
Tanggal 9 -11 Juli 2020 saya melakukan perjalanan menuju Jawa Tengah. Tujuan utama kami sekeluarga adalah untuk menghadiri acara pernikahan saudara di Prembun, Kebumen. Jadi mumpung di Banyumas kami sekalian berencana mampir dan menginap di Baturaden, Purwokerto. Kebetulan saat itu memasuki waktu new normal setelah beberapa wilayah di Jabodetabek diberlakukan PSBB. Apa singkatan PSBB? Cari sendiri ya di google, karena saya tidak akan membahas apa itu PSBB / lockdown dan semacamnya.
Kami tinggal di Pasir Mukti Citereup, Bogor. Pagi itu pukul 06.00 WIB Bus sudah tiba dilokasi penjemputan dekat rumah kami. Setelah barang-barang dinaikkan kedalam bus rombongan segera berangkat. Tidak lupa beberapa persiapan keperluan seperti makanan, baju ganti, pakaian shalat, masker bahkan face shield telah kami bawa. Perjalanan dimulai dengan memasuki pintu tol Citereup untuk masuk ke Tol Jagorawi arah ke Cikampek.
Bus yang kami pakai ada kasurnya lho. Jadi ceritanya rombongan kami berjumlah 7 orang dengan 2 anak-anak. Awalnya mau pakai Elf Coaster kapasitas 17 orang, tapi kami ingin nyoba medium bus, nah karena medium busnya berkapasitas 31 seat kami request untuk disetting ulang joknya menjadi hanya 20 seat saja.
Uniknya pihak Bus Discovery menambahkan fasilitas kasur di bagian belakang bus serta menutup akses pintu belakang. Jadi menambah kenyamanan buat kita, saat lelah anak-anak bisa tiduran.
Kami melewati jalur tol Cikampek. Sebetulnya ingin mencoba tol extension alias tol layang Jakarta_Cikampek, tapi berhubung armada yang kita pakai adalah Bus maka tetap lewat jalur bawah. Sekedar info biaya tol PP kami siapkan dengan mengisi saldo e-toll sebesar Rp. 400.000.
Lalu lintas cukup lancar, dan kamipun tiba di Kebumen jam 7 malam. Setelah mandi dan makan malam kami semua bermalam di rumah kerabat di kebumen. Menikmati bermalam dengan suasana pedesaan sungguh sangat nyaman sekali.
Hari kedua Kebumen-Baturaden
Hari kedua kami isi dengan acara silaturahmi dan menghadiri akad nikah. Setelah selesai kami pamit dan melanjutkan perjalanan menuju Purwokerto tepatnya ke Baruraden. Perjalanan lumayan memakan waktu yang cukup lama, sekitar 4 jam. Tepat pukul 5 sore bus sudah memasuki jalan arah ke Baturaden. Cuaca mulai mendung dan benar saja ketika masuk ke wilayah Baruraden hujan mulai turun. Penginapan yang kami tuju tepat di tengah tengah Baturaden.
1. Check-in di hotel Grand Kanaya Baturaden
Informasi hotel ini saya cari sebelumnya melalui aplikasi Traveloka. Tujuan utamanya sebetulnya ingin melihat rating dan ulasan mengenai hotel ini dan beberapa kandidat hotel lain melalui aplikasi tersebut. Ulasan dari tamu yang pernah bermalam dihotel ini cukup membantu saya mengambil keputusan.Walaupun akhirnya saya memutuskan untuk memesan langsung ke resepsionis melalui whatsaap. Berhubung tamu hotel belum terlalu rame, saya bisa request kamar dengan view menghadap gunung selamet, walaupun setelah lihat langsung ternyata semua view kamar sama bagusnya. Semua view menghadap pemandangan yang sangat indah.
Setiba di hotel kami disiapkan 3 kamar sesuai pesanan. Front Office hotel cukup ramah dengan menginformasikan beberapa hal. Saya sempat menanyakan berapa persen okupansi (tingkat hunian kamar) malam ini. Dijawab sekitar 25 persen kamar yang terisi dari seluruh kapasitas kamar yang berjumlah sekitar 80 an kamar. Yah lumayan untuk masa awal-awal new normal. Namun ada beberapa catatan yang cukup “mengganggu” saya, yaitu sarapan pagi yang biasanya dimasa normal disiapkan secara buffe’ / prasmanan. Kali ini pihak hotel memberikan 2 opsi:
- Sarapan di antar ke kamar
- Sarapan disedikan di ruang restoran
Keduanya disiapkan dengan nasi box. Ya nasi kotak lengkap dengan nasi,lauk, sayur buah dan susu. Hal ini saya maklumi sebab masih dalam kondisi masa pandemic.
2. Menikmati Tempe Mendoan Khas Banyumas
Setelah check in dan istirahat kebetulan saya ada janji dengan seorang sahabat yang tinggal di kota Purwokerto, seorang pengusaha transportasi pariwisata di Purwokerto. Dia menjemput saya di hotel dan kami pergi ke terminal atas, dekat dengan pintu masuk objek wisata baturaden. Wah gak nyangka suasana disini cukup ramai. Beberapa warung menyediakan tempat duduk dan segera kami memesan minuman di salah satu warung di sana. Apalagi selain tempe mendoan sebagai teman ngobrol. Saya juga memesan susu hangat yang di campur dengan batang serai, cukup harum aroma serai bercampur aroma susu yang khas.
3. 11 Juli 2020 objek wisata Baturaden belum buka
Pagi hari selesai sarapan kami sempatkan menikmati suasana sekitar hotel. Hotel ini cukup luas dan bersih pastinya. Aktivitas olahraga seperti berenang dan jogging lumayan bisa mengobati kepenatan. Maklum objek wisata Baturaden belum dibuka untuk umum. Petugas satpol pp masih terus berjaga diarea ini, bahkan bus yang kami tumpangi sempat ditegur agar tidak membawa penumpang menuju lokasi wisata. Diluar semua itu saya bersyukur dan tetap menikmati segala kemudahan di dalam perjalanan. Suasana sepi ini membuat saya dapat lebih menikmati suasana.
4. 25 Juli 2020 Lokawisata Baturaden dibuka kembali.
Pemerintah Daerah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya secara resmi membuka Lokawisata Baturraden, pada hari Sabtu 25 Juli 2020. Dipilihnya hari sabtu menyesuaikan dengan hari libur weekend, dengan harapan langsung dapat tersosialisasi dengan baik kepada para wisatawan.
Harga tiket masuk destinasi wisata Baturaden mengalami kenaikan.
Pembukaan perdana objek wisata Baturaden yang dilakukan pada masa pandemi ini dibarengi dengan kenaikan harga tiket masuknya.
Sesuai Perda nomor 3 tahun 2020, berikut tabel harga tiket masuk Lokawisata Baturraden terbaru.
Harga Lama (per orang) | Harga Baru (per orang) |
Rp. 14.000.’ | Hari Biasa: Rp. 20.000.’Hari Sabtu, Minggu dan Hari libur Nasional: Rp. 25.000.’ |
- Pemesanan tiket masuk di tetapkan melalui aplikasi, ini untuk menghindari antrian di loket penjualan tiket manual. Aplikasi Mas Basid dapat kamu download dari Google Play.
- Jumlah kuota pengunjung berjumlah 1.000 orang per kunjungan. Sebelumnya, wisatawan dibatasi hanya berjumlah 500 orang per hari. Jadi nanti jika sudah penuh 1.000 aplikasi ditutup. Apabila jumlah wisatawan di dalam Lokawisata Baturraden sudah berkurang, aplikasinya dibuka lagi. Untuk kuota pengunjungpun nanti akan dievaluasi lagi oleh pihak pengelola sambil melihat perkembangan.
- Balita dan Manula dengan usia 70 tahun keatas masih belum diizinkan masuk
Demikian informasi yang dapat kami sajikan semoga dapat menjadi referensi berlibur bagi Anda semua. Jangan lupa untuk tetap jalankan protocol kesehatan selama berwisata dengan tetap memakai masker, menjaga jarak dengan pengunjung lain, dan tetap optimis sehat kuat dan sukses Bangsa Indonesia
Penulis: Putra Akbar
Di kontribusikan untuk Bus Discovery
Busdiscovery
AuthorSolusi sewa bus dengan fasilitas mewah untuk semua tujuan. Temukan bus ternyaman untuk teman perjalanan Anda hanya di Bus Discovery
yang terbaru