
Candi Canggal, Candi di Puncak Gunung Wukir yang Eksotis
Candi Canggal tak hanya menawarkan keindahan candi bernuansa Hindu yang khas tapi juga keberadaan candi ini yang terletak di puncak sebuah bukit yang bernama Gunung Wukir yang kian membuat pemandangannya eksotis.
Candi Canggal Magelang
di Tempat wisata purbakala ini juga memiliki nama lain Candi Gunung Wukir yang diambil sesuai dengan nama lokasi candi ini ditemukan. Keindahan dan panorama alam di sekitar candi Canggal ini bahkan tidak kalah dibandingkan candi-candi hindu lain yang ada di Magelang.
Rimbunnya vegetasi di puncak Bukit Gunung Wukir yang masih alami dengan pepohonan yang rindang membuat suasana di sekitar Candi Canggal terasa menyejukkan dan bisa dijadikan sebagai lokasi rekreasi bersama keluarga.
Tak hanya itu saja, berada di atas puncak bukit Gunung Wukir ini juga pengunjung bisa menikmati keindahan lansekap pegunungan dan deretan perbukitan bahkan bisa menikmati keindahan pemandangan perkotaan.
Bersantai bersama keluarga saat mengunjungi candi ini juga bisa menjadi liburan yang menyenangkan sambil belajar kekayaan warisan budaya masyarakat di era kerajaan Mataram Kuno yang sudah terbilang maju.
Candi Tertua
Bahkan candi Canggal juga disebut sebagai candi tertua yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno di masa dinasti Wangsa Sanjaya yang memerintah pada periode tahun 732 masehi. Candi ini juga disebut sebagai Candi Shiwalingga yang dijadikan sebagai sebuah persembahan bagi dewa Siwa.
Terdapat pula arca Yoni dan lingga yang umum ditemukan candi bernuansa Hindu dengan aliran Siwa serta sebuah arca Nandi yang berwujud lembu yang dikenal oleh penganut agama Hindu sebagai kendaraan Dewa Siwa.
Banyak daya tarik yang ditawarkan bagi wisatawan yang berkunjung ke lokasi wisata candi di Magelang ini diantaranya seperti;
Penduduk yang Ramah
Warga di sekitar tempat wisata candi ini juga dikenal dengan keramahannya, bahkan mereka dengan sukarela akan menuntun pengunjung menuju situs Candi Canggal yang harus melalui jalan yang masih berupa tanah termasuk belajar seputar sejarah keberadaan candi kepada warga sekitar.
Struktur Bangunan
Menikmati keindahan struktur bangunan Candi Canggal juga menjadi sesuatu yang menarik. Candi ini memiliki ukuran 50 meter x 50 meter dengan luas keseluruhan termasuk penampang halaman candi hingga mencapai 3 ribu meter persegi yang bahan baku utama bangunan candi terbuat dari batuan andesit yang merupakan batuan hasil erupsi Gunung Merapi.
Bentuk Candi Canggal
Candi Canggal terdiri atas bangunan utama dari 4 candi perwara yang khusus ditempatkan arca yoni yang menjadi lambang dari wanita dengan ukuran yang cukup besar.
Namun, bentuk bangunannya memang sudah tidak lagi utuh dan hanya tersisa dasar bangunannya saja yang menyerupai altar, serta bekas reruntuhan bangunan candi yang menjadi bagian dari tembok candi yang terlihat terserak di sekitar halaman candi.
Fungsi Candi Canggal
Tujuan pembangunan candi ini dilakukan sebagai bentuk persembahan kepada Dewa Siwa sebagai dewa tertinggi dalam kepercayaan penganut agama Hindu.
Dalam penelitian, candi tertua ini sejak berdiri masih terus digunakan sebagai pusat peribadatan umat Hindu yang tinggal di sekitar candi Canggal.
Bangunan ini sempat terbengkalai dan tertutupi rerimbunan pohon bahkan banyak arcanya yang hilang dan diduga dijarah oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Beberapa bangunan candi bahkan ada yang tertimbun tanah.
Hal ini diduga karena terjadinya erupsi Gunung Merapi pada era kerajaan Mataram Kuno sehingga banyak candi yang ditinggalkan oleh penganutnya kala itu.
Ditemukan Tahun 1879
Tahun 1879, menjadi tahun pertama ditemukannya Prasasti Canggal yang menginformasikan seputar keberadaan Candi Canggal yang berada di puncak bukit Gunung Wukir. Selain menemukan Prasasti Canggal, ditemukan juga patung lingga yang menjadi perlambang Dewa Siwa serta sebuah altar berbentuk yoni dan arca nandi.
Baca Juga : Wisata Danau Bacan
Fasilitas Candi Canggal
Fasilitas penunjang yang ada di sekitar Candi Canggal memang masih sangat minim mengingat masih rendahnya kunjungan wisatawan yang menikmati keindahan Candi di Magelang ini.
Meski demikian sudah terdapat fasilitas utama seperti tempat istirahat, toilet, dan area parkir yang berada di bawah bukit Gunung Wukir karena untuk menikmati candi ini pengunjung harus menaiki bukit ini dengan berjalan kaki.
Selain itu, terdapat rumah-rumah makan yang ada di kaki bukit Gunung Wukir yang menawarkan berbagai menu dengan harga yang sangat terjangkau.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Untuk bisa menikmati keindahan Candi Canggal ini, pengunjung cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 5 ribu perorang ditambah biaya parkir sebesar Rp. 3 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk mobil.
Sedangkan untuk pelayanan jam kunjungannya, diberlakukan mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 setiap harinya, mengingat jalan menuju ke lokasi candi yang masih berupa jalan setapak yang masih minim penerangan.
Cara Menuju Candi Canggal
Candi di Magelang ini terletak di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Karena masih belum terlalu populer maka transportasi menuju ke Candi Canggal masih belum ada, sehingga wisatawan bisa memanfaatkan sewa bus atau menggunakan kendaraan sendiri.
Jika Anda ingin menuju kawasan wisata di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta dari Jabodetabek dapat menggunakan layanan sewa bus Pariwisata Discovery dengan armada berbagai tipe sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tersedia minibus, medium bus hingga big bus dengan beberapa pilihan fasilitas dan jumlah tempat duduk sesuai dengan kebutuhan Anda.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Megahnya Candi Borobudur, Candi Budha Terbesar di Dunia
Candi Borobudur adalah candi termegah sekaligus menjadi candi Budha terbesar di dunia. Bentuknya yang eksotis dan menawan pernah menempatkan candi ini sebagai situs warisan dunia versi Unesco.
Candi Borobudur Magelang
Candi Borobudur dalam prasasti Karang Tengah dibangun dan digagas oleh Raja Samaratungga dari Wangsa Syailenda yang kemudian proses penyelesaian pembangunannya dilakukan oleh Ratu Pramudawardhani, putri Raja Samaratungga di abad ke 9 masehi.
Struktur bangunan candi di Magelang ini sepenuhnya menggunakan batuan andesit yang berasal dari erupsi gunung Merapi yang jumlahnya mencapai 2 juta batu andesit yang dibentuk menyerupai balok yang saling terhubung satu sama lainnya.
Proses pembangunannya bahkan memakan waktu hingga ratusan tahun yang dilakukan secara berkelanjutan tiap pergantian tahta kerajaan Mataram kuno ketika itu.
Karena teknologi yang digunakan ketika itu masih amat sederhana termasuk alat transportasi yang diangkut untuk mengangkut batuan andesit berukuran raksasa hingga ke lokasi candi saat ini.
Struktur Candi Borobudur
Candi Borobudur memiliki struktur bangunan berbentuk pundek berundak yang bagian bawah lebar kemudian kian mengecil di bagian puncak.
Terdapat empat buah tangga batu yang diletakkan di setiap empat penjuru mata angin. Serta terdapat lebih dari 1.400 relief yang menghiasi dinding candi Borobudur dan 500 lebih archa Budha berbagai bentuk dan ukuran yang memiliki perlambang masing-masing.
Dimensi Candi Borobudur
Candi ini memiliki dimensi dengan panjang sekitar 121,66 meter dan lebar 121, 38 meter dan tinggi mencapai 35 meter. Dengan penampang luas pendukung yang menjadi situs percandian yang terus mengalami perluasan saat proses pemugaran berlangsung.
Filosofi Candi Borobudur
Bentuk dan struktur bangunan Candi terbesar di Magelang ini juga dalam filosofi agama Budha menggambar sebagai bentuk tingkatan manusia yang dibagi dalam tiga tingkatan; Kamadhatu. Rupadhatu dan Arupadhatu.
Kamadhatu
Kamadhatu yang menjadi struktur terbawah Candi Borobudur dianalogikan sebagai alam bawah atau sifat manusia yang paling rendah yang lebih menonjolkan sifat duniawi.
Rupadhatu
Di bagian selanjutnya, atau tingkatan kedua terdapat Rupadhatu yang identik dengan alam antara, alam tengah yang cenderung mulai berpikir untuk beralih untuk meninggalkan sifat-sifat duniawi meski dalam kehidupannya masih terikat dengan dunia.
Arupadhatu
Inilah akhir dari perjalanan manusia yang sudah sepenuhnya meninggalkan sifat duniawi dalam level yang lebih tinggi dan tidak lagi tergantung pada hal-hal yang terkait dengan nafsu paling dasar manusia yang cenderung bersifat negatif.
Relief Candi Borobudur
Pada dinding Candi Borobudur terdapat relief hasil pahatan batu yang dibuat di 2.672 panel yang memuat beragam kisah yang dibagi dalam 4 kisah khusus yakni; Karmawibangga, Lalitawistara, Jataka atau Awadana dan Gandawyuha.
Terdapat pula kisah perjalanan Sang Budha dalam menyebarkan ajaran agamanya serta relief lain yang mengisahkan betapa majunya masyarakat di Pulau Jawa kala itu.
Untuk bisa membaca alur cerita yang ada di relief candi ini, pengunjung harus menyusuri tiap relief dimulai dari pintu timur kemudian berjalan searah jarum jam hingga bertemu di titik semula kemudian dilanjutkan ke puncak selanjutnya. Oleh penganut Budha, ritual ini disebut dengan Pradaksina.
Fungsi Candi Borobudur
Fungsi awal pembangunan candi terbesar di Indonesia ini di era Mataram Kuno adalah sebagai tempat sekaligus pusat peribadatan umat Budha kala itu.
Kemudian setelah masa berganti, Candi terbesar ini lebih difungsikan sebagai ziarah bagi umat Budha sekaligus situs warisan sejarah dunia yang tak hanya menjadi warisan salah satu agama tapi warisan umat manusia.
Bangunan candi ini sempat mengalami kerusakan ketika Yogya dilanda gempa pada tahun 2006 lalu, beberapa bangunan bahkan tidak bisa diperbaiki ataupun direkonstruksi ulang, puing-puing bebatuannya hingga saat ini masih terlihat di situs candi ini.
Harmonisasi Budaya
Keberadaan candi yang bernuansa budha dan candi-candi lain disekitarnya yang cenderung bernuansa Hindu juga menunjukkan jika kala itu masyarakat hingga kerajaan sudah sangat menjujung tinggi bentuk toleransi agama.
Melalui proses harmonisasi budaya yang sangat baik kala itu dengan dominasi dua agama yakni Budha Mahayana yang dianut oleh Wangsa Syailendra serta agama Hindu aliran Siwa yang dianut oleh warga dan Wangsa Sanjaya.
Erupsi Gunung Merapi
Bangunan candi ini pernah ditinggalkan dan dibiarkan terbengkalai hingga tertimbun di dalam tanah pasca Mpu Sendok mengalihkan wilayah kekuasaan Mataram ke Jawa Timur.
Hal ini dilakukan karena terjadinya erupsi Gunung Merapi dengan dampak yang sangat luas hingga kemudian dibiarkan terlantar.
Eskavasi Candi Borobudur
Proses eskavasi Candi Borobudur pertama kali dilakukan di tahun 1811, kala itu wilayah ini dikuasai oleh Gubernur Jenderal Sir Thomas Stanford Raffles yang mendapat informasi perihal keberadaan candi ini.
Kemudian mengutus Christian Cornelius untuk melakukan proses eskavasi meski masih sangat sederhana. Saat itu, bangunan candi Borobudur sudah tertimbun di dalam tanah dan tertutup lebatnya pepohonan di dalam hutan Bumi Segoro.
Pencurian Arca Candi Borobudur
Jauh sebelum eskavasi secara resmi dilakukan, banyak arca Budha yang ada di Candi Borobudur dicuri khususnya pada bagian kepala Budha yang dijual di pasar-pasar internasional dengan harga yang sangat mahal, karenanya ketika proses pemugaran dilakukan banyak arca yang tidak memiliki kepala.
Pemboman Candi Borobudur
Candi ini juga pernah mendapat teror bom pada 21 Januari 1985 yang menghancurkan banyak bangunan candi pasca dilakukan pemugaran.
Terdapat 13 bom yang diletakkan di bagian stupa candi dan 9 bom diantaranya berhasil meledak. Aksi ini dilakukan oleh pelakunya karena terkait erat dengan pemahaman radikal yang salah.
Baca Juga : Wisata Bandung
Fasilitas Candi Borobudur
Sebagai sebuah situs warisan skala internasional, fasilitas yang ada di Candi Borobudur sudah sangatlah lengkap. Fasilitas seperti musala, toilet, kantin, hingga area parkir yang luas tersedia di komplek candi ini.
Selain itu, terdapat pula penginapan mulai dari hotel, hostel hingga losmen yang ditawarkan dengan tarif yang beragam. Tak hanya itu saja, kawasan candi ini juga dilengkapi spot-spot untuk berekreasi untuk pengunjung.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Tiket masuk yang diberlakukan untuk bisa menikmati Candi Borobudur adalah sebesar Rp. 50 ribu untuk dewasa dan Rp. 25 ribu untuk anak-anak.
Dan, jam kunjungan yang diberlakukan dimulai dari pukul 06.00 – pukul 17.00 setiap harinya. Sangat disarankan untuk mengunjungi komplek percandian ini di pagi hari karena udaranya yang masih segar sekaligus menyehatkan.
Cara Menuju Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur, Magelang Jawa Tengah. Saat ini, untuk pengunjung yang hendak menuju ke candi sudah banyak angkutan umum yang melayani bahkan hingga ke lokasi tempat wisata purbakala ini.
Namun Anda dapat dengan mudah dari wilayah Jabodetabek yang ingin berwisata menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta menggunakan layanan bus Discovery dengan fasilitas lengkap dan pelayanan prima.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Pantai Watu Lawang, Pantai dengan Sejuta Keindahan
Kombinasi warna biru dan hijau sebagai penanda kedalaman air laut di Pantai Watu Lawang terlihat sangat kontras dan menawan hati, ditambah bukit karang yang berdiri menjulang seolah hendak melindungi pantai dengan sejuta keindahan yang melingkupinya.
Pasir pantainya yang putih dan bersih terlihat berkilauan saat diterpa sinar matahari. Meski berada di pantai ini saat siang hari, bukit batu karang yang tinggi mampu menaungi siapapun yang berada dibawahnya.
Goa Watu Lawang
Tepat di tepian pantai Watu Lawang ini terdapat sebuah batu berukuran cukup besar yang bentuknya menyerupai pintu batu yang di dalamnya terdapat goa.
Keberadaan batu besar yang menjadi pintu menuju goa itulah yang menjadi inspirasi penamaan pantai ini dengan Pantai Watu Lawang atau pantai batu pintu.
Petilasan Prabru Brawijaya V
Goa Watu Lawang ini juga disebut-sebut sebagai tempat petilasan Prabu Brawijaya V yang menjadikan goa dengan suasananya yang tenang diantara deburan ombaknya yang tidak terlalu kuat sebagai tempat untuk menyatu dengan alam.
Karenanya, tidak semua orang diperbolehkan memasuki goa ini kecuali pada momen-momen tertentu seperti pada saat ritual Nyadran yang juga digelar di pantai ini yang biasanya dilaksanakan tiap bulan Sya’ban.
Gardu Pandang
Di atas bukit karang di pantaiini terdapat sebuah gazebo kayu yang dijadikan sebagai gardu pandang untuk menikmati keindahan Pantai Watu Lawang dari atas ketinggian serta hamparan laut lepas Samudera Hindia yang mengharu biru membuat siapapun yang memandangnya akan merasakan takjub.
Benteng Batu
Saat menuju ke lokasi pantai ini, pengunjung juga sudah disajikan dengan jalan yang menyerupai benteng batu dengan jalan yang seperti lorong yang terbuat secara alami akibat pengikisan air laut.
Gazebo
Untuk lebih menikmati keindahan Pantai Watu Lawang ini juga, pengelola membangun gazebo-gazebo kecil di sekitar pantai ini untuk pengunjung beristirahat menikmati udara pantai yang sejuk sambil menikmati es kelapa muda yang segar.
Menikmati Suasana yang Asri
Di sekitar pantai ini masih banyak ditumbuhi pepohonan yang hijau dan rimbun di daratannya sedangkan di perairan pantainya terdapat bebatuan karang yang tidak terlalu tajam untuk diduduki saat berswafoto.
Pantai ini menjadi tempat yang nyaman untuk sekedar menjauhkan diri dari keramaian dan kebisingan kota dengan menikmati segarnya udara pantai serta suara deburan ombak yang tidak terlalu kuat dengan suasana yang masih relatif sepi.
Bermain Pasir Pantai
Pasir pantai di Gunung Kidul ini berwarna putih bersih dan berkilauan juga kerap dijadikan sebagai tempat untuk anak-anak bermain pasir pantai seperti membuat istana pasir atau berlari-larian di sekitar pantai dengan pasirnya yang lembut dan hangat ini.
Selain itu, pasir pantainya yang lembut dan bersih dari sampah dan bekas rumah kerang juga bisa dijadikan lokasi untuk bermain bola maupun voli pantai bersama teman-teman tanpa harus terganggu aktivitas wisatawan lain karena masih minim kunjungan.
Spot Selfie
Lingkungan pantai yang masih asri dan deburan ombak pantai di Yogyakarta yang kuat juga menjadi spot yang ideal untuk berswafoto dengan mengambil latar pemandangan pantai yang indah yang sesekali ditingkahi oleh deburan ombaknya yang tinggi ketika sampai di pantai.
Menikmati Sunrise
Banyak pengunjung yang datang ke pantai ini di pagi hari untuk menikmati sunrise yang muncul di sekitar pantai sehingga menghadirkan suasana yang hangat terlebih ketika sinar mentari menembus sela-sela bebatuan karang yang ada di tepian pantai dengan memberikan pemandangan yang eksotis.
Pemandangan di sore hari pun tak kalah indahnya khususnya ketika sunset menjelang dengan menghadirkan gradasi warna antara birunya laut, langit yang berwarna jingga, puncak batuan karang yang berwarna hijau cerah hingga kombinasi pasir pantai yang putih bersih.
Menyusuri Pantai
Selain itu, wisatawan juga bisa menyusuri pantai Watu Lawang yang tidak terlalu luas ini, suasananya yang tenang dengan deburan ombaknya yang kuat bisa menjadi obat pengusir lelah setelah beraktivitas yang menguras tenaga.
Penduduk yang Ramah
Meski berada jauh dari pusat kota, namun karakteristik penduduk di sekitar Pantai Watu Lawang juga terkenal dengan keramahannya khususnya kepada wisatawan. Berinteraksi dengan penduduk sekitar juga akan membuat wisatawan belajar tentang kearifan lokal di sekitar Pantai Watu Lawang atau bahkan penduduk dengan suka rela mengantarkan wisatawan ke pantai ini.
Baca Juga : Wisata Pantai Tepus
Fasilitas Pantai Watu Lawang
Sebagai obyek wisata yang masih belum terlalu dikenal dan kalah dibandingkan obyek wisata pantai lain di Gunung Kidul, pantai ini memang masih belum dilengkapi fasilitas yang memadai, namun demikian untuk pengunjung yang hendak berkunjung kesini tersedia areal parkir yang luas untuk menampung kendaraan wisatawan.
Sedangkan untuk kebutuhan seperti toilet, pengunjung bisa menumpang di toilet yang ada di warung-warung makan yang ada tak jauh dari Pantai Watu Lawang ini.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Untuk bisa menikmati keindahan Pantai Watu Lawang, wisatawan cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 10 ribu dengan biaya parkir sebesar Rp. 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk kendaraan roda empat.
Sedangkan jam kunjungan yang diberlakukan oleh pengelola, dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 petang. Karena obyek wisata ini masih minim fasilitas dan infrastruktur jalan menuju lokasi pantai juga masih sederhana sehingga sangat beresiko ketika datang di malam hari karena minim penerangan.
Cara Menuju Pantai Watu Lawang
Pantai Watu Lawang ini berada di kecamatan Tepus, Gunung Kidul, Yogyakarta. Jarak dari pusat kota jogja sekitar 66 km dan bisa ditempuh dalam waktu 2 jam dengan kendaraan pribadi. Lokasi Pantai Watu Lawang juga berada tak jauh dengan pantai lain seperti Pantai Indrayanti dan Pantai Pok Tunggal.
Karena masih minim kunjungan, papan penunjuk jalan yang menuntun wisatatan menuju ke Pantai Watu Lawang ini masih amat minim. Sehingga sangat disarankan untuk bertanya ke penduduk sekitar untuk bisa sampai ke pantai ini, khususnya ketika wisatawan telah sampai di Desa Tepus.
Anda bisa menggunakan layanan sewa bus pariwisata Discovery untuk menikmati perjalanan yang nyaman dengan pelayanan terbaik untuk berwisata.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Pantai Wedi Ombo, Sensasi Menikmati Kolam Mini Alami
Pantai Wedi Ombo tak hanya sekedar menawarkan keindahan pantai dengan batuan karangnya yang menawan, tapi juga sebuah kolam unik yang dikeliling batuan karang yang bisa dijadikan sebagai tempat menikmati bermain air dan berenang di air laut yang masih bersih.
Pantai Wedi Ombo Jogja
Selain itu segarnya udara di pantai Gunung Kidul ini bisa jadi cara untuk menikmati udara yang masih bersih dan jauh dari polusi sambil menikmati panorama alam dan ombak pantai yang mengalir pelan di tepian pantai.
Pasir di pantai yang masih bersih dan relatif masih sepi juga bisa dijadikan sebagai spot untuk melakukan berbagai aktivitas seru termasuk menjelajahi keindahan seluruh bagian pantai Wedi Ombo yang masih alami.
Kolam Mini yang Menyegarkan
Tepat di bagian timur terhadap sebuah kolam mini yang terbentuk secara alami akibat pengikisan batuan karang yang terjadi selama ratusan tahun sehingga membentuk sebuah cekungan yang terisi air laut yang berasal dari limpasan ombak laut yang akhirnya masuk ke dalam kolam ini.
Berendam atau berenang di kolam ini bisa jadi cara paling jitu untuk mengusir penat atau menikmati keindahan alam yang masih relatif sepi dan bersih dari sampah ini.
Menikmati Kuliner Seafood
Masih di sekitar pantai ini juga terdapat sejumlah warung makan yang menawarkan menu olahan laut yang sangat menggugah selera. Berbagai menu seafood yang masih segar seperti ikan bakar, kerapu, udang bahkan cumi jadi menu paling favorit yang ditawarkan dengan harga yang sangat terjangkau.
Bermain Pasir Pantai
Pasir pantai Wedi Ombo yang berwarna putih bersih juga bisa dijadikan sebagai tempat untuk bermain pasir pantai seperti membuat istana pasir atau berlari-larian di sekitar pantai dengan pasirnya yang lembut dan hangat ini.
Spot Selfie
Lingkungan pantai yang masih asri dan deburan ombak pantai Wedi Ombo yang kuat juga menjadi spot yang ideal untuk berswafoto dengan mengambil latar pemandangan pantai Wedi Ombo yang indah yang sesekali ditingkahi oleh deburan ombaknya yang tinggi ketika sampai di pantai.
Menikmati Sunrise
Banyak pengunjung yang datang ke pantai ini di pagi hari untuk menikmati sunrise yang muncul di sekitar pantai sehingga menghadirkan suasana yang hangat terlebih ketika sinar mentari menembus sela-sela bebatuan karang yang ada di tepian pantai dengan memberikan pemandangan yang eksotis.
Memancing
Pantai Wedi Ombo juga dikenal oleh para pehobi mancing sebagai surganya berbagai jenis ikan berukuran besar, terlebih lagi terdapat muara yang berasal dari sungai sehingga menjadi spot yang dikenal sebagai tempat memancing yang paling ideal.
Menyusuri Pantai
Selain itu, wisatawan juga bisa menyusuri pantai Wedi Ombo yang tidak terlalu luas ini, suasananya yang tenang dengan deburan ombaknya yang kuat bisa menjadi obat pengusir lelah setelah beraktivitas yang menguras tenaga.
Berkemah
Berkemah atau camping juga menjadi daya tarik lain untuk menikmati keindahan Pantai Wedi Ombo khususnya di malam hari dengan langitnya yang cerah dihiasi bintang yang memendar ke hamparan air laut yang mampu mempesona siapapun yang bermalam di pantai ini.
Sambil menghangatkan tubuh dengan api unggun dan membakar ikan hasil memancing bakal menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Jika tidak memiliki tenda, pengunjung bisa menyewa di warung-warung yang ada di sekitar pantai dengan tarif sewa yang lumayan murah dan aman bagi wisatawan.
Baca Juga : Wisata Pangandaran
Fasilitas Pantai Wedi Ombo
Sebagai obyek wisata yang masih belum terlalu dikenal dan kalah dibandingkan obyek wisata pantai lain di Gunung Kidul, pantai ini memang masih belum dilengkapi fasilitas yang memadai, namun demikian untuk pengunjung yang hendak berkunjung kesini tersedia areal parkir yang luas untuk menampung kendaraan wisatawan.
Sedangkan untuk kebutuhan seperti toilet, pengunjung bisa menumpang di toilet yang ada di warung-warung makan yang ada tak jauh dari pantai ini termasuk jika ingin menyewa tenda untuk berkemah atau menyewa alat pancing.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Untuk bisa menikmati keindahan Pantai Wedi Ombo, wisatawan cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 5 ribu dengan biaya parkir sebesar Rp. 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk kendaraan roda empat.
Sedangkan jam kunjungan yang diberlakukan oleh pengelola, dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 petang. Karena obyek wisata ini masih minim fasilitas dan infrastruktur jalan menuju lokasi pantai juga masih sederhana sehingga sangat beresiko ketika datang di malam hari karena minim penerangan.
Cara Menuju Pantai Wedi Ombo
Pantai Wedi Ombo terletak di Dusun Jepitu, Desa Girisubo, Kecamatan Pendowo, Kabupaten Gunung kidul. Atau berjarak sekitar 76 kilometer dari pusat kota Yogyakarta yang memakan waktu perjalanan sekitar 2 jam perjalanan.
Rute menuju pantai di Yogyakarta ini bisa melalui Piyungan, Pathuk, Wonosari, menuju ke Desa Mulo. Belok ke kiri hingga anda sampai di Jepitu. Lalu, arahkan kendaraan ke kanan hingga anda akan tiba di Pantai Wedi Ombo.
Ada baiknya pula untuk menggunakan jasa sewa bus pariwisata Discovery untuk mengakses pantai ini mengingat jalan menuju pantai ini belum dilayani oleh transportasi umum.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Pantai Torohudan yang Tersembunyi Dibukit Karang dan Pohon Pandan
Pantai Torohudan memiliki bentuk pantai menyerupai teluk kecil dengan bukit batu terjal yang menjorok hingga menutupi bibir pantai.
Selain itu, Pantai Torohudan yang masih relatif sepi ini juga banyak ditumbuhi pepohonan pandan yang membuat suasananya jadi lebih teduh dan asri.
Pantai Torohudan
Tak hanya itu saja, pasir pantai Torohudan yang lembut juga masih terlihat bersih dari sampah dengan keindahannya dan alamnya yang masih terjaga Pantai Torohudan bisa dijadikan lokasi pilihan untuk berwisata ke tempat yang masih sepi dari kunjungan wisatawan dengan ombaknya yang tidak terlalu kuat.
Tak hanya keindahan pantainya, Pantai Torohudan yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia ini juga menjadi tempat incaran para mancing mania yang menjadikan tempat ini sebagai surganya lobster dan ikan-ikan karang berukuran besar yang siap untuk dipancing.
Diapit oleh dua tebing karang berukuran besar, sekilas membuat Pantai Torohudan ini tak terlihat, hanya sesekali terdengar deburan ombak pantai yang terbawa angin. Namun ketika memasuki pantai ini, keindahan hamparan laut dan pasir putih yang menawan hati langsung tersaji di hadapan mata.
Tak heran banyak wisatawan yang umumnya didominasi oleh wisatawan domestik menjadikan tempat ini sebagai pantai ‘pelarian’ untuk mencari ketenangan sekaligus memanjakan diri dengan berbagai keindahan yang ada di Pantai Torohudan lengkap dengan keasrian pantainya.
Memancing
Awalnya memang pantai ini hanya dikunjungi oleh pemancing karena di pantai ini menjadi tempat yang paling ideal untuk mencari lobster dan berbagai jenis ikan karang seperti kerapu, simba hingga ikan kakap merah. Ikan di pantai ini seolah tak pernah ada habisnya.
Untuk para pencari lobster, terdapat spot khusus di sisi timur pantai yang dijadikan sebagai lokasi untuk mencari lobster berukuran jumbo yang bisa didapat tak jauh dari pantai bahkan hanya dikedalaman kurang dari 5 meter.
Menikmati Suasana yang Asri
Di sekitar pantai ini masih banyak ditumbuhi rerumputan yang dinaungi oleh pepohonan pandan berukuran besar dan rimbun di daratannya sehingga wisatawan tak perlu khawatir jika berkunjung ke Pantai Torohudan di siang hari karena terik matahari bisa dihalau dengan berteduh di pepohonan yang rindang.
Sehingga tak heran jika banyak wisatawan yang lebih memilih pantai ini sebagai tempat berlibur karena suasananya yang masih asri dan masih amat alami.
Bersantai
Aktivitas bersantai di pantai Torohudan juga menjadi salah satu hal yang paling diminati oleh wisatawan ke berkunjung ke pantai ini, karena suasananya yang masih alami dengan udara yang segar khas kawasan pesisir membuat siapapun yang berada disini betah berlama-lama sambil menikmati panorama alamnya yang eksotis.
Bermain Pasir Pantai
Pasir pantai Torohudan juga kerap dijadikan sebagai spot tempat untuk bermain pasir pantai seperti membuat istana pasir atau berlari-larian di sekitar pantai dengan pasirnya yang lembut dan hangat ini.
Spot Selfie
Lingkungan pantai yang masih asri dan deburan ombak pantai Torohudan yang kuat juga menjadi spot yang ideal untuk berswafoto dengan mengambil latar pemandangan pantai yang indah yang sesekali ditingkahi oleh deburan ombaknya yang tinggi ketika sampai di pantai.
Jika ingin melihat keindahan pantai dari atas ketinggian, pengunjung bisa menaiki salah satu tebing karang yang mengapit pantai ini, untuk bisa menikmati dua keindahan alam sekaligus berupa hamparan laut luas samudera hindia, dan keindahan Pantai Torohudan yang panoramanya berupa gradasi warna yang berasal dari air laut, pasir pantai dan hijaunya alam di sekitar Pantai Torohudan.
Tak jarang juga pantai ini menjadi tempat buruan para fotografer profesional yang kerap menjadikan pantai Torohudan sebagai tempat untuk pengambilan foto prawedding dengan latar hamparan pantai.
Menikmati Sunrise
Banyak pengunjung yang datang ke pantai ini di pagi hari untuk menikmati sunrise yang muncul di sekitar pantai sehingga menghadirkan suasana yang hangat terlebih ketika sinar mentari menembus sela-sela pepohonan akan memberikan pemandangan yang eksotis.
Demikian halnya ketika sore hari, pemandangan sunset yang menawan dengan langit yang berwarna jingga seolah ikut mengantarkan matahari kembali ke peraduannya dengan suasana yang semakin bertambah romantis.
Keindahan sunset maupun sunrise ini akan lebih eksotis lagi jika dilihat dari kedua tebing yang berada di atas ketinggian yang aman untuk didaki karena sudah terdapat tangga atau undakan khusus untuk menuju ke puncak tebing yang ada di Pantai Torohudan ini.
Baca Juga : Wisata Lembang
Fasilitas Pantai Torohudan
Secara khusus pantai Torohudan ini memang belum memiliki fasilitas yang memadai khususnya untuk menyambut wisatawan, meski demikian beberapa fasilitas penting seperti area parkir yang luas sudah tersedia di pantai ini.
Tak hanya itu saja, terdapat juga warung-warung makan yang menjual berbagai menu makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau, selain menjual makanan, warung-warung ini juga menyediakan fasilitas penyewaan alat pancing.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Untuk bisa menikmati keindahan Pantai Torohudan, wisatawan cukup membayar tiket masuk sebesar Rp. 5 ribu dengan biaya parkir sebesar Rp. 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk kendaraan roda empat.
Sedangkan jam kunjungan yang diberlakukan oleh pengelola, dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 petang. Hal ini dilakukan karena banyak pengunjung yang memilih mengunjungi obyek wisata Pantai Torohudan di pagi hari selain untuk menikmati sunrise juga sambil berendam di perairan pantai yang menyehatkan.
Cara Menuju Pantai Torohudan
Pantai Torohudan terletak di Desa Kanigoro, Kecamatan Sapto Sari, Kabupaten Gunung Kidul yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari pusat kota Yogyakarta.
Cara mengaksesnya pun terbilang mudah karena berada tak jauh dari jalan raya. Selain itu, terdapat papan penunjuk jalan yang akan menuntun pengunjung yang hendak mengunjungi obyek wisata ini.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Menikmati Keindahan Biota Laut Pantai Slili dan Surganya Udang Laut
Ombaknya yang tenang dengan menghantarkan buih-buih air laut yang mengalir ke bibir pantai dengan udaranya yang segar ditambah pasir pantainya yang halus dan bersih membuat Pantai Slili jadi tempat pilihan untuk berlibur menikmati keindahan pantai sesungguhnya.
Selain itu, deretan gazebo yang ada tepat menghadap pantai Slili juga bisa jadi pilihan untuk bersantai menikmati panorama pantai yang masih alami sambil menikmati es kelapa muda segar yang bakal memberikan kesan yang tak terlupakan saat berkunjung ke pantai ini.
Pantai Slili Jogja
Pantai Slili memang sudah sejak lama dikenal sebagai pantai dengan tempat yang sangat indah dan berbagai aktvititas seru bisa dilakukan termasuk bermain air hingga berenang di pantainya tanpa harus khawatir dengan ombak laut.
Tak hanya itu saja jika beruntung, wisatawan juga bisa menikmati ritual ruwat laut sebagai ungkapan rasa syukur warga sekitar pantai atas kehidupan yang sejahtera hingga tanah dan sumber daya alam yang melimpah.
Ruwat Laut
Sebagian besar masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Slili berprofesi sebagai petani namun dikala musim tertentu seperti musim kemarau saat areal sawah tidak bisa ditanami karena minimnya air hujan, warga akan memanfaatkan pantai ini sebagai tempat untuk mencari udang, memanen rumput laut hingga mencari udang sebagai mata pencaharian lain mereka.
Melimpahnya hasil bumi dan kayanya sumber alam yang bisa dijadikan sumber penghidupan bagi warga sekitar inilah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk rasa syukur melalui ritual ruwat laut sebagai ucapan terima kasih atas suburnya lahan yang mereka tempati.
Ritual ini biasanya berlangsung sekali dalam setahun dan dikenal dengan nama Sadranan yang biasanya dilaksanakan setiap minggu pahing dalam setahunnya.
Prosesi ini biasanya dilakukan dengan melarung berbagai macam hasil bumi mulai dari buah-buahan, beras, hingga nasi tumpeng yang akan dibawa beramai-ramai hingga ke tengah laut.
Prosesi ruwat laut yang menarik ini pulalah yang menjadi daya tarik tersendiri dari keberadaan Pantai Slili. Wisatawan bahkan tak hanya sekedar menikmati ritual budaya yang masih dijaga hingga saat ini, tapi juga ikut berpartisipasi dengan turut serta melarung hasil-hasil bumi itu hingga ke tengah laut yang tentunya akan memberikan pengalaman tersendiri bagi siapapun yang ikut di dalamnya.
Menikmati Es Kelapa Muda Segar
Ketika berkunjung ke pantai Slili ini juga jangan lupa untuk menikmati es kelapa muda segar yang dipetik langsung dari pohon kelapa yang tumbuh di sekitar Pantai Slili yang rasanya manis sekaligus menjadi obat paling ampuh untuk menghilangkan dahaga sambil menikmati keindahan pantai Slili yang memanjakan mata.
Mendaki Bukit Karang
Di sebelah timur Pantai Slili terdapat sebuah bukit karang yang berukuran besar yang sangat menantang untuk di daki. Tenang saja, meski masih pengunjung yang masih awam sekalipun, bukit ini tetap aman untuk di daki karena lumayan landai dan tidak terlalu tinggi.
Ketika berada di atas puncak bukit ini, pemandangan Pantai Slili dan hamparan laut lepas sejauh mata memandang akan tersaji dengan sangat indah yang dijamin akan membuat pengunjung tak ingin beranjak dari puncak bukit ini.
Berenang dengan Udang
Jauh sebelum pantai ini dibuka untuk kawasan wisata, warga sudah memanfaatkan pantai Slili sebagai tempat untuk mencari udang khususnya di musim kemarau. Pantai ini memang dikenal sebagai habitat udang yang banyak khususnya di antara bebatuan karang dan terkadang bersembunyi di antara rerumputan laut yang tumbuh subur di bawah permukaan pantai Slili.
Membantu warga menangkap udang juga bisa menjadi sesuatu yang menarik sambil menikmati keindahan biota laut Pantai Slili termasuk bercanda dengan berbagai jenis ikan hias laut yang sesekali berenang di antara kaki pengunjung atau bermain di antara rumput laut.
Menikmati Kuliner
Berbagai jenis menu seafood hasil tangkapan warga sekitar juga dijual di warung-warung makan sederhana yang terbuat dari bambu dengan harga yang terjangkau, mulai dari olahan ikan hingga udang dan kerang yang dijamin segar karena berasal dari tangkapan di sekitar Pantai Slili yang bisa langsung dinikmati.
Snorkling
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati keindahan bawah laut Pantai Slili yang eksotis, cukup di sekitar perairan pantainya yang tidak terlalu dalam, pengunjung sudah bisa menikmati berbagai biota laut seperti ikan hias, terumbu karang, rumput laut atau udang laut berbagai ukuran yang menjadi pemandangan yang sangat menenangkan dan memanjakan mata.
Pengunjung bahkan bisa bermain dengan berbagai macam ikan hias yang mudah ditemui di bibir pantai tanpa harus snorkling hingga ke tengah pantai.
Baca Juga : Wisata Situ Gunung
Fasilitas Pantai Slili
Sebagai obyek wisata yang sudah cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan, fasilitas yang terdapat di pantai ini sudah terbilang lengkap. Tak hanya sekedar musala, toilet, ruang bilas hingga area parkir yang luas saja tapi juga terdapat warung-warung makan yang menawarkan berbagai macam menu seafood yang sangat menggoda.
Demikian halnya untuk pengunjung yang ingin menikmati keindahan bawah laut Pantai Slili, di warung-warung makan ini juga terdapat penyewaan alat snorkling dengan tarif yang sangat terjangkau.
Jika ingin menikmati keindahan Pantai Slili di waktu malam banyak juga penginapan dengan tarif yang bervariasi hingga fasilitas berupa home stay yang lebih terjangkau.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Pantai Slili ini memberlakukan tarif masuk sebesar Rp. 10 ribu perorang ditambah biaya parkir sebesar Rp. 3 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk kendaraan roda empat.
Sedangkan jam kunjungan yang diberlakukan biasanya dimulai dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 18.00 petang setiap harinya. Meski demikian, pengelola tetap membuka layanan jika ada pengunjung yang datang diluar jam buka tersebut.
Cara Menuju Pantai Slili
Pantai Slili terletak di Jalan Pantai Krakal, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul atau berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Jarak tempuh perjalanan untuk menuju Pantai Slili ini umumnya memakan waktu 2 jam perjalanan.
Rute menuju pantai Slili dari Kota Yogyakarta bisa menuju ke arah wonosari. Kemudian, masuk ke daerah Tepus dan akhirnya sampai di objek wisata ini.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Pantai Seruni, Pantai Menawan yang Tersembunyi Dibalik Perbukitan Karst
Menikmati deburan ombak yang berasal dari laut lepas Samudera Hindia yang luas diantara jejeran perbukitan karst yang menjulang tinggi membuat Pantai Seruni terlihat menawan dengan keindahannya yang seolah tersembunyi dibalik bukit kapur.
Pantai Seruni Jogja
Pantai dengan pasir pantainya yang putih dan bersih hingga keindahan biota lautnya yang menakjubkan memang mampu memanjakan mata dan hati wisatawan yang berkunjung ke pantai ini.
Tempat ini sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang mencari pantai yang relatif sepi, dengan suasananya yang masih segar dan bersih dari polusi udara sambil memanjakan diri dengan panorama alamnya yang cantik.
Dengan intensitas kunjungan wisatawan yang masih relatif sedikit menjadikan pantai ini dipilih para wisatawan yang cenderung memilih pantai yang tidak terlalu ramai agar lebih leluasa menikmati keindahan obyek wisata secara menyeluruh.
Tak hanya sekedar bisa memanjakan diri di pantai dengan deburan ombaknya yang kuat, banyak juga hal menarik yang bisa dilakukan wisatawan ketika berkunjung ke Pantai Seruni.
Goa Karang yang Indah
Di dasar tebing bukit kapur yang menjulang terdapat sejumlah goa karang yang terbentuk secara alami akibat digerus ombak pantai yang kuat selama bertahun-tahun lamanya sehingga membentuk sebuah goa dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan bisa dimasuki oleh pengunjung.
Lantai goa karang yang berupa pasir pantai yang lembut yang sesekali terendam dengan air pantai juga membuat suasana goa lebih terkesan nyaman dan cocok digunakan untuk menyendiri menikmati suara deburan ombak sekaligus udara segar yang masuk ke dalam goa.
Mendaki Bukit Karang
Tak cukup hanya disitu saja, bukit karang yang tidak terlalu terjal dan lumayan landai ini juga bisa didaki oleh pengunjung dan relatif aman untuk dinaiki bahkan hingga ke puncaknya. Dari puncak bukit yang hijau oleh tanaman pandan laut ini tersaji keindahan Pantai Seruni dari atas ketinggian serta hamparan laut lepas Samudera Hindia dengan warna biru gelapnya yang mencolok yang mampu membuat takjub siapapun yang melihatnya.
Berkemah
Berkemah atau camping juga menjadi daya tarik lain untuk menikmati keindahan Pantai Seruni khususnya di malam hari dengan langitnya yang cerah dihiasi bintang yang memendar ke hamparan air laut yang mampu mempesona siapapun yang bermalam di pantai ini.
Sambil menghangatkan tubuh dengan api unggun dan membakar ikan hasil memancing bakal menjadi pengalaman yang tidak terlupakan.
Jika tidak memiliki tenda, pengunjung bisa menyewa di warung-warung yang ada di sekitar pantai Seruni dengan tarif sewa yang lumayan murah.
Keindahan Biota Laut Pantai Seruni
Saat pagi hari ketika pantai sedang surut, pengunjung juga bisa menikmati berbagai jenis biota laut seperti banyaknya ikan hias yang berenang di tepian pantai hingga rumput laut yang melambai-lambai terbawa gelombang laut bisa jadi pemandangan yang sangat menenangkan bagi siapapun yang ingin menikmati pemandangan yang benar-benar masih sangat alami ini.
Menikmati Sunrise
Pantai ini memang selalu dikunjungi oleh wisatawan khususnya di pagi dan sore hari karena banyak wisatawan yang sengaja datang ke pantai ini untuk menikmati keindahan ketika matahari terbit maupun tenggelam tepat dari atas bukit sembari ditemani deburan suara ombak laut yang kuat.
Ketika matahari terbit, sinarnya yang hangat membias di perairan pantai sehingga menghadirkan warna yang berkilauan, keindahan inilah yang diburu oleh wisatawan ketika datang di pagi hari di Pantai Seruni.
Pemandangan menjelang senja juga tak kalah indahnya, menyaksikan matahari yang mulai tenggelam di ufuk barat dengan pendaran cahaya berwarna jingga menambah suasana dan kesan romantis ketika berada di sekitar pantai.
Menyusuri Pantai
Selain itu, wisatawan juga bisa menyusuri pantai Seruni yang tidak terlalu luas ini, suasananya yang tenang dengan deburan ombaknya yang kuat bisa menjadi obat pengusir lelah setelah beraktivitas yang menguras tenaga. Terlebih menyusuri pantai ini juga tidak akan membuat lelah karena garis pantai Seruni yang relatif pendek.
Bermain Pasir Pantai
Pasir pantai Seruni yang putih dan lembut bisa menjadi tempat untuk bermain seperti membuat istana pasir atau bahkan mengumpulkan kerang dengan bentuk yang unik dan lucu bisa jadi aktivitas yang menyenangkan dan amat menghibur.
Spot Foto
Banyak juga yang menjadikan Pantai Seruni sebagai tempat foto paling indah, karena obyek wisata pantai yang menawarkan keindahan air terjun sekaligus sangat jarang dijumpai, selfie dengan latar tepian pantai dan deburan ombaknya juga akan menghasilkan foto yang keren.
Demikian juga berswafoto dengan mengambil latar air terjun yang menawan juga menghasilkan foto yang sangat instagramable bagi siapapun yang berfoto disini.
Karenanya, Pantai Seruni juga kerap dijadikan lokasi khusus oleh para fotografer untuk dijadikan sebagai lokasi foto prawedding karena keindahan pantai ini sangat susah ditemukan di tempat lain.
Baca Juga : Wisata Pantai Tepus
Fasilitas Pantai Seruni
Karena masih relatif minim kunjungan wisatawan, maka fasilitas di Pantai Seruni masih amat terbatas. Meski demikian di pantai ini sudah tersedia area parkir luas yang mampu menampung berbagai jenis kendaraan.
Selain itu, terdapat pula warung makan sederhana milik warga sekitar pantai yang menyediakan berbagai penganan ringan dan minuman hangat yang bisa dijadikan teman saat menikmati keindahan Pantai Seruni yang juga menyewakan berbagai perlengkapan seperti tenda untuk berkemah.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Untuk bisa menikmati keindahan Pantai Seruni, pengelola memberlakukan tarif kunjungan sebesar Rp. 10 ribu per orang. Tarif ini belum termasuk biaya parkir sebesar Rp. 3 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk mobil.
Sedangkan untuk jam kunjungannya, pengelola membatasi waktu kunjungan dari pukul 06.00 sampai pukul 18.00. Meski demikian untuk pengunjung yang datang di malam hari untuk berkemah pengelola tetap memberikan akses masuk.
Cara Menuju ke Pantai Seruni
Pantai Seruni ini terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul atau berjarak sekitar 79 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta yang memakan waktu tempuh sekitar 2 jam perjalanan. Untuk menuju pantai ini dari pusat Kota Yogyakarta ke arah timur melewati Jalan KH. Ahmad Dahlan menuju Jalan Panembahan Senopati 9.
Sampai di perempatan ambil arah ke selatan melewati Jalan Brigjen Katamso, lalu lanjutkan jalan terus menuju Jalan Pantai Selatan Jawa. Ikuti Jalan Pantai Selatan Jawa sampai di pertigaan ke arah selatan, ikuti terus jalan yang ada hingga ke Pantai Seruni.
Busdiscovery
Author
yang terbaru
Baca artikel terbaru kami

Pantai Tepus, Pantai Landai dengan Ombaknya yang Tenang
Pantai Tepus memiliki perpaduan pasir putih yang bersih dan berkilauan dengan terumbu karang yang menghiasi bibir pantai.
Dengan hamparan laut biru yang luas ditingkahi ombaknya yang relatif tenang membuat siapapun betah berlama-lama berada di Pantai Tepus ini.
Pantai Tepus
Selain itu keberadaan bukit karang besar yang ada di Pantai Tepus semakin menambah keunikan pantai ini. Tak hanya itu saja, ombak pantai Tepus yang tenang yang sejuk dan segar dengan udara di sekitarnya yang masih bersih dan jauh dari polusi.
Hebatnya lagi, pantai ini sepenuhnya dikelola langsung secara swadaya oleh warga sekitar sehingga kelangsungan pantai termasuk kebersihannya benar-benar terjaga.
Beragam aktivitas seperti berenang hingga snorkling di permukaan pantai yang landai dan tidak terlalu dalam bisa menjadi aktivitas yang membuat suasana terasa damai dengan menikmati keindahan berbagai biota laut dari permukaan pantai yang airnya masih bersih dari sampah ini.
Keindahan Batuan Karang Pantai Tepus
Pantai Tepus juga dikenal dengan keberadaan bebatuan karangnya yang mempesona dan berada di sekitar tepian Pantai Tepus sehingga bisa dijelajah untuk mencari spot yang tepat untuk menikmati keindahan Pantai Tepus, bahkan pengunjung sudah bisa menikmati keindahan batuan karang yang tidak terlalu tajam ini sejak masuk ke lokasi Pantai Tepus.
Snorkling di Pantai Tepus
Pantai Tepus memang berbeda dengan pantai lain yang ada di Gunung Kidul, di pantai ini wisatawan bisa melakukan aktivitas snorkling dan menikmati keindahan berbagai jenis biota laut termasuk terumbu karang berukuran besar yang masih alami dengan bersnorkling di tepian pantai ini.
Karena terhalangi bukit karang di hadapan pantai ini sehingga ombaknya relatif tenang dan tidak terlalu kuat sehingga aman jika melakukan aktivitas snorkling maupun berenang di sekitar tepian pantai Tepus ini.
Bersantai
Aktivitas bersantai di pantai Tepus juga menjadi salah satu hal yang paling diminati oleh wisatawan ke berkunjung ke pantai ini, karena suasananya yang masih alami dengan udara yang segar khas kawasan pesisir membuat siapapun yang berada disini betah berlama-lama sambil menikmati panorama alamnya yang eksotis.
Spot Foto Keren
Banyak tempat di Pantai Tepus yang bisa dijadikan sebagai spot foto untuk menghiasi laman media sosial dan dijamin bakal membuat siapapun yang melihatnya terpukau dan penasaran untuk berkunjung ke pantai yang terkenal akan keindahannya ini.
Bahkan banyak komunitas fotograpi yang menjadikan Pantai Tepus sebagai lokasi untuk pengambilan foto prawedding karena menawarkan keindahan panorama alam pantai yang tidak bisa dijumpai di pantai lainnya.
Menikmati Sunset dan Sunrise
Menikmati sunset dan sunrise di Pantai Tepus bisa jadi pilihan yang mengasyikkan mengingat pantai ini memiliki spot untuk menikmati keindahan fenomena matahari ini yang terkenal dengan keindahannya, pendaran cahaya matahari yang perlahan mulai tenggelam di ufuk barat akan menciptakan suasana yang romantis bagi siapa pun yang berada di pantai ini saat sore hari.
Demikian juga ketika pagi hari, menikmati sinar mentari yang hangat sambil berendam di air pantai pantai bisa jadi aktivitas yang menyegarkan sekaligus menyehatkan.
Berenang
Berenang di Pantai Tepus juga menjadi kegiatan yang paling mengasyikkan ketika berada di pantai ini, pengunjung bisa melihat berbagai jenis ikan hias yang berenang dan terkesan jinak di antara terumbu karang yang ada di tepian pantai ini.
Menyusuri Pantai
Pantai Tepus memiliki garis pantai yang tidak terlalu luas dan sangat menantang untuk dijelajahi sambil menikmati panorama di sekitar pantai yang berupa bebatuan karang dan bukitnya yang masih sangat alami, selain menghibur mata juga sekaligus bisa sangat menyehatkan.
Bermain Pasir di Pantai Tepus
Pasir Pantai Tepus yang putih dan lembut masih bersih dari sampah sehingga membuat siapapun yang berkunjung ke Pantai Tepus akan selalu menikmati bermain di pasir pantainya seperti bermain voli pantai, membangun istana pasir hingga berjemur dan menyusuri tepian pantai bakal menjadi aktivitas yang tak akan pernah terlupakan.
Berkemah
Sudah sejak beberapa waktu yang lalu, Pantai Tepus dijadikan sebagai spot untuk berkemah oleh wisatawan yang ingin menikmati keindahan pantai ini khususnya di malam hari sekaligus menikmati suasana yang hangat ketika matahari mulai terbit di pagi hari.
Baca Juga : Wisata Danau Bacan
Fasilitas Pantai Tepus
Meski masih minim kunjungan wisatawan, namun fasilitas yang ada di pantai Tepus sudah terbilang lengkap. Disini tersedia fasilitas seperti musala, ruang bilas, toilet hingga area parkir yang luas yang bisa menampung berbagai jenis kendaraan.
Selain itu tersedia pula kedai-kedai makan sederhana yang dikelola oleh warga serta terdapat penyewaan alat seperti tenda untuk berkemah hingga perlengkapan untuk snorkling dan jaket pelampung.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan
Tarif masuk yang diberlakukan untuk pengunjung yang hendak menikmati keindahan Pantai Tepus pun relatif murah hanya sebesar Rp. 5 ribu perorang ditambah biaya parkir sebesar Rp. 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp. 5 ribu untuk mobil.
Sedangkan jam kunjungannya berlaku selama 24 jam karena banyaknya pengunjung yang datang ke pantai ini di sore dan malam hari untuk berkemah atau menikmati keindahan sunset.
Cara Menuju ke Pantai Tepus
Pantai Tepus terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Gunung Kidul, atau berjarak sekitar 60 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta dengan waktu perjalanan sekitar 2 jam perjalanan.
Busdiscovery
Author
yang terbaru