Mengenal Candi Cangkuang, Candi Bercorak Hindu di Garut
Di tengah-tengah panorama alam Garut yang memukau, tersembunyi sebuah situs bersejarah yang menawarkan wawasan tentang peradaban kuno Indonesia. Candi Cangkuang tidak hanya merupakan saksi bisu kejayaan masa lalu, tetapi juga menjadi destinasi yang memikat bagi para penikmat sejarah dan budaya.
Jika Anda tertarik untuk mengunjunginya, penting untuk mengetahui seluk-beluk di balik candi tersebut. Oleh karena itu, Anda dapat mengulik lebih dalam terkait sejarah hingga jam operasional dari Candi Cangkuang pada artikel ini. Simak, yuk!
Sejarah Candi Cangkuang
Candi Cangkuang merupakan sebuah situs bersejarah Hindu yang terletak di Jawa Barat, tepatnya di Kampung Pulo, wilayah Cangkuang, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. Nama “Cangkuang” diambil dari nama tanaman sejenis pandan yang banyak tumbuh di sekitar makam tersebut.
Ini adalah candi Hindu pertama yang ditemukan di tanah Sunda dan merupakan satu-satunya candi Hindu di wilayah tersebut. Candi ini adalah peninggalan dari Kerajaan Galuh, salah satu kerajaan Sunda pertama.
Menariknya, meskipun candi ini bercorak Hindu, terdapat makam Embah Dalem Arief Muhammad, seorang tokoh Islam yang dianggap sebagai leluhur penduduk setempat, di dekatnya.
Sejarah penemuan Candi Cangkuang dimulai pada tahun 1966, ketika tim peneliti yang dipimpin oleh Harsoyo dan Uka Tjandrasasmita melakukan eksplorasi berdasarkan laporan yang dikeluarkan oleh Vorderman pada tahun 1893.
Laporan tersebut mencatat temuan sebuah arca rusak dan makam leluhur Arief Muhammad di Leles. Berdasarkan penelitian ini, diperkirakan bahwa candi Hindu tersebut berasal dari abad ke-8.
Penelitian lebih lanjut dilakukan pada tahun 1967 dan 1968, di mana tim menemukan pondasi candi berukuran 4,5 x 4,5 meter dan puing-puing batu candi di sekitar makam kuno tersebut.
Proses pemugaran candi ini dimulai pada tahun 1974-1975 dengan rekonstruksi dilakukan tahun berikutnya. Selama proses pemugaran ini, ditemukan kembali beberapa batu candi yang merupakan bagian dari kaki candi.
Bentuk Bangunan Candi Cangkuang
Candi ini berada di sebuah lahan berbentuk persegi empat yang berukuran 4,7 x 4,7 meter dengan tinggi pondasi mencapai 30 cm. Kaki bangunan ini memiliki ukuran 4,5 x 4,5 meter dengan tinggi mencapai 1,37 meter.
Di sisi timur terdapat sebuah anak tangga yang memiliki panjang 1,5 meter dan lebar 1,26 meter. Struktur utama candi juga berbentuk persegi empat dimensi 4,22 x 4,22 meter dan tinggi 2,49 meter, dengan pintu masuk yang berlokasi di sisi utara bangunan.
Puncak Candi Cangkuang terdiri dari dua tingkat, di dalamnya terdapat sebuah ruangan dengan ukuran 2,18 x 2,24 meter dan tinggi 2,55 meter. Dari reruntuhan yang tersisa, ditemukan sebuah arca dalam posisi bersila.
Di depan kaki kiri arca tersebut, terdapat kepala sapi (nandi) yang menghadap ke depan, yang menandakan bahwa arca tersebut kemungkinan adalah representasi dari Dewa Siwa.
Arca ini juga memiliki kedua tangan yang terangkat di atas paha dan dihiasi dengan ornamen di perut, dada, dan telinga. Namun, kondisi arca ini tidak lagi lengkap, dimana bagian wajahnya terlihat datar dan kedua tangan sampai pergelangan tangan telah hilang.
Fungsi Candi Cangkuang
Berdasarkan lokasi dan arsitekturnya, candi ini dipercaya sebagai tempat pemujaan. Candi ini merupakan persembahan untuk Dewa Siwa, salah satu dari dewa utama dalam kepercayaan Hindu.
Hal ini didukung oleh penemuan beberapa arca dan lingga yang berkaitan dengan pemujaan Siwa di sekitar situs. Fungsi religiusnya tidak hanya sebagai tempat sembahyang, tetapi juga sebagai pusat penyebaran agama Hindu di kawasan tersebut pada zamannya.
Daya Tarik Candi Cangkuang
Kompleks candi ini terletak di atas lahan yang luasnya mencapai 125 hektar, termasuk danau yang mengelilingi candi tersebut. Untuk mencapai candi, pengunjung harus menyeberang danau dengan menggunakan rakit yang terbuat dari bambu.
Perjalanan ini tidak hanya menyuguhkan keindahan alam sekitar, tetapi juga pemandangan menakjubkan dari Gunung Haruman, Gunung Kaledong, Gunung Mandalawangi, dan Gunung Guntur. Perjalanan menyeberangi danau ini biasanya memakan waktu sekitar 10 menit.
Setibanya di candi, pengunjung akan melalui Kampung Pulo, sebuah pemukiman adat di mana hanya ada enam bangunan yang dihuni oleh enam kepala keluarga, jumlah yang telah dipertahankan turun-temurun.
Di dalam candi, terdapat arca Dewa Siwa. Pada bagian selatan kompleks terdapat makam kuno Arif Muhammad, seorang penyebar Islam di wilayah tersebut. Menurut cerita, Arief Muhammad adalah utusan dari Mataram yang bertugas menyerang tentara VOC di Batavia pada abad ke-17.
Setelah gagal, ia menetap di Cangkuang dan mulai menyebarkan Islam, di wilayah yang sebelumnya mayoritas beragama Hindu. Kompleks ini juga memiliki museum yang menyediakan informasi mengenai sejarah berdampingannya candi dan makam.
Museum ini juga mengoleksi berbagai kitab Islam seperti Al-Quran, Fiqih, dan Tauhid. Hal ini dapat menambahkan lapisan edukasi yang kaya bagi para pengunjung yang ingin mempelajari lebih dalam tentang sejarah dan kebudayaan di Cangkuang.
Lokasi dan Jam Operasional
Candi Cangkuang berada di Desa Cangkuang, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Leles, di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat. Untuk menuju kesana dari Kota Garut, Anda dapat mengambil rute utama yang menuju Bandung dan berbelok ke kanan saat tiba di Alun-alun Leles. Dari sini, Anda hanya perlu mengikuti jalan terus hingga mencapai area candi.
Berkunjung ke candi ini cukup ekonomis dengan tiket masuk yang sangat terjangkau. Untuk orang dewasa, tiket dibanderol dengan harga Rp5.000,00 dan Rp3.000,00 untuk anak-anak. Perlu diingat bahwa harga ini dapat berubah sesuai dengan kebijakan pengelola sewaktu-waktu.
Rekreasi ke Candi Cangkuang dengan Bus Discovery!
Jika Anda berminat untuk rekreasi bersama keluarga ataupun teman-teman ke Candi Cangkuang, tidak ada salahnya untuk sewa bus pariwisata. Selain lebih hemat biaya, kenyamanan Anda selama perjalanan juga pasti terjamin.
Bus Discovery merupakan PO bus pariwisata yang menyediakan layanan sewa luxury bus dan cocok untuk berbagai acara. Mulai dari tour pariwisata, kegiatan kantor, hingga rekreasi akhir pekan atau aktivitas sekolah.
Untuk mendapatkan penawaran harga terbaik, Anda dapat langsung menghubungi tim reservasi Bus Discovery, ya!
FAQ
Apa itu Candi Cangkuang?
Candi Cangkuang, sebuah situs bersejarah Hindu, terletak di Desa Cangkuang di Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Candi ini unik karena merupakan satu-satunya candi Hindu di wilayah Sunda.
Dari mana asal nama Candi Cangkuang?
Namanya berasal dari tanaman cangkuang, sejenis pandan yang banyak tumbuh di sekitar area candi.
Apa saja yang bisa dilakukan saat mengunjungi Candi Cangkuang?
Pengunjung bisa menikmati keindahan alam sekitar danau, mengunjungi kampung adat Kampung Pulo, dan mempelajari sejarah melalui museum yang ada di lokasi.
Bagaimana cara terbaik untuk mengunjungi Candi Cangkuang?
Cara terbaik untuk mengunjungi candi adalah dengan berkendara dari Kota Garut menuju Kecamatan Leles dan mengikuti petunjuk ke arah danau. Dari sana, Anda dapat menaiki perahu untuk menyeberangi danau menuju candi. Direkomendasikan untuk datang di pagi hari agar bisa menikmati pemandangan danau yang masih tenang.
Busdiscovery
AuthorSolusi sewa bus dengan fasilitas mewah untuk semua tujuan. Temukan bus ternyaman untuk teman perjalanan Anda hanya di Bus Discovery
yang terbaru