Berwisata ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo yang Dihuni Ratusan Monyet Ekor Panjang
Meski baru beroperasi pada tahun 2015 lalu, Waduk Jatibarang sudah mampu menarik minat wisatawan yang berkunjung ke bendungan ini. Selain karena keindahan lokasinya, di waduk ini juga terdapat sebuah goa Kreo yang terletak di pulau yang berada di tengah waduk dengan ratusan monyet ekor panjang yang mendiami pulau tersebut.
Keberadaan Waduk Jatibarang ini sendiri berfungsi sebagai bendungan untuk mengatasi banjir yang kala itu selalu melanda wilayah Semarang. Selain itu, waduk ini juga berfungsi sebagai pemasok air bagi aliran irigasi areal persawahan yang ada di sebagian wilayah di Jawa Tengah.
Karena keindahannya pulalah, Waduk Jatibarang dan Goa Kreo kemudian juga berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro sekaligus menjadi sebuah destinasi wisata alam, dan wisata keluarga di Semarang yang selalu diramaikan oleh pengunjung yang hendak berekreasi.
Sejarah Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang terletak di Semarang, Jawa Tengah, dan merupakan salah satu proyek penting untuk pengelolaan sumber daya air di wilayah tersebut. Pembangunan waduk ini dimulai pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2014. Waduk Jatibarang dibangun dengan tujuan mengendalikan banjir di Kota Semarang, menyediakan air baku, dan menjadi sumber irigasi bagi lahan pertanian di sekitarnya.
Sebelum pembangunan waduk, kawasan Jatibarang sering mengalami masalah banjir yang cukup parah, terutama saat musim hujan. Waduk ini dirancang untuk menampung air hujan dan mengatur aliran air ke Sungai Kreo, sehingga dapat mengurangi risiko banjir di daerah hilir, termasuk Kota Semarang.
Selain fungsi utamanya dalam pengendalian banjir, Waduk Jatibarang juga dimanfaatkan sebagai sumber air baku yang penting bagi penduduk Semarang dan sekitarnya. Kapasitas waduk yang besar memungkinkan penyimpanan air dalam jumlah yang cukup untuk keperluan sehari-hari, termasuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
Fungsi Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya:
A. Pengendalian Banjir
Waduk ini berperan krusial dalam mengendalikan banjir di Kota Semarang dan sekitarnya. Dengan menampung air hujan dan mengatur aliran air ke Sungai Kreo, Waduk Jatibarang membantu mengurangi risiko banjir, terutama saat musim hujan.
B. Penyediaan Air Baku
Waduk Jatibarang menyediakan air baku yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga, industri, dan pertanian di wilayah Semarang. Kapasitas penyimpanan air yang besar memastikan pasokan air tetap tersedia, terutama di musim kemarau.
C. Irigasi Pertanian
Air dari waduk ini juga digunakan untuk mengairi lahan pertanian di sekitarnya. Dengan suplai air yang terjamin, produktivitas pertanian dapat ditingkatkan, sehingga berkontribusi pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah.
D. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Waduk Jatibarang dilengkapi dengan fasilitas pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan aliran air untuk menghasilkan listrik. Ini membantu memenuhi kebutuhan energi listrik lokal dan mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
E. Pariwisata dan Rekreasi
Selain fungsi utamanya dalam pengelolaan air, Waduk Jatibarang juga dikembangkan sebagai destinasi wisata. Keindahan alam di sekitar waduk menarik wisatawan untuk berkunjung, menikmati pemandangan, berperahu, dan melakukan berbagai aktivitas rekreasi lainnya.
berwisata ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo yang dihuni ratusan monyet ekor panjang menawarkan pengalaman yang unik dan menyenangkan. Kombinasi antara keindahan alam waduk, keseruan berinteraksi dengan monyet-monyet yang ramah, dan petualangan menjelajahi Goa Kreo menjadikan destinasi ini pilihan tepat untuk liburan keluarga atau bersama teman-teman. Dengan berbagai fasilitas dan daya tarik yang tersedia, kunjungan Anda ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo akan memberikan kenangan yang tak terlupakan dan kesempatan untuk lebih dekat dengan alam.
F. Konservasi Lingkungan
Waduk ini juga berperan dalam konservasi lingkungan dengan menjaga ekosistem air dan mendukung keberlangsungan flora dan fauna di sekitarnya. Area hijau di sekitar waduk menjadi habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan.
Daya Tampung Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang memiliki kapasitas tampung yang signifikan, yaitu sekitar 20,4 juta meter kubik air. Kapasitas ini memungkinkan waduk untuk memainkan peran penting dalam berbagai fungsi utamanya, termasuk pengendalian banjir, penyediaan air baku, dan irigasi pertanian.
Dengan daya tampung sebesar ini, Waduk Jatibarang dapat mengelola aliran air yang cukup besar, sehingga mampu mengurangi risiko banjir di daerah hilir, terutama Kota Semarang.
Selain itu, kapasitas tampung yang besar ini juga memastikan ketersediaan air yang cukup selama musim kemarau, mendukung kebutuhan rumah tangga, industri, dan pertanian.
Daya tampung yang memadai juga memungkinkan waduk ini untuk berfungsi sebagai sumber air yang stabil dan andal bagi masyarakat di sekitarnya, serta berkontribusi pada upaya konservasi lingkungan dan pengembangan pariwisata lokal.
Destinasi Wisata yang Menarik Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang merupakan objek wisata yang pengelolaannya oleh swadaya masyarakat. Bahkan, saat ini harga tiket yang dibayarkan oleh para pengunjung diperuntukkan 50% bagi pembangunan masjid.
Kawasan Waduk Jatibarang dapat menjadi destinasi wisata alam yang nyaman bagi semua kalangan, murah meriah, serta mampu beradaptasi dengan kebutuhan kekinian.
Selain itu, para pengunjung juga bisa berkeliling sekitar Waduk Jatibarang dengan menggunakan perahu yang ada di lokasi tersebut. Para pengunjung akan dilengkapi dengan pelampung saat menjelajah area Waduk Jatibarang.
Pulau Kecil dan Goa Kreo
Daya tarik selanjutnya dari Waduk Jatibarang adalah keberadaan sebuah pulau kecil, dan Goa Kreo di tengah-tengah waduk tersebut. Meskipun berada di tengah-tengah Waduk Jatibarang, namun terdapat sebuah jembatan yang menjadi akses bagi para pengunjung yang ingin menginjakkan kaki di Goa Kreo.
Di pulau kecil tersebut, para pengunjung akan menyaksikan banyaknya monyet berekor panjang, dan tidak kurang dari 500 ekor monyet yang ada di kawasan itu bahkan di pulau ini juga dibangun sebuah patung berbentuk monyet berekor panjang.
Sejarah Goa Kreo
Sejarah Goa Kreo terkait erat dengan proses penyebaran agama Islam di Jawa Tengah yang dilakukan oleh salah satu wali dari Wali Songo yakni Sunan Kalijaga.
Saat itu, Sunan Kalijaga sedang mencari kayu jati di kawasan tersebut namun kayu tersebut tersangkut di sungai, kemudian sekawanan monyet membantu Sunan Kalijaga untuk mendapatkan kayu jati yang tersangkut.
Setelah itu, sekawanan monyet tersebut diperintahkan untuk menjaga pulau kecil itu. Perintah dari Sunan Kalijaga menggunakan istilah Kreo, yang dalam bahasa Jawa berarti menjaga.
Taman Bunga Waduk Jatibarang
Di sekitar kawasan waduk ini juga dibangun taman-taman bunga dengan warna yang beragam yang kian mempercantik dan memperindah waduk Jatibarang ini dengan harumnya yang semerbak dan kerap dijadikan sebagai latar swafoto para pengunjung.
Berkeliling Waduk Jatibarang
Selain itu, pengunjung juga bisa menjelajahi areal waduk dengan menyewa speedboat dan menikmati kesegaran udara di Waduk Jatibarang sambil menikmati keindahan Pulau dan menjelajah ke dalam Goa Kreo yang diiringi oleh ratusan monyet.
Camping di Waduk Jatibarang
Tak hanya sekedar berwisata, Waduk Jatibarang juga bisa dijadikan sebagai lokasi camping yang ideal dengan suasananya yang masih alami dengan rerimbunan pepohonan yang masih terjaga serta udaranya yang sejuk dan menyegarkan.
Fasilitas Waduk Jatibarang
Fasilitas yang ada di Waduk Jatibarang ini juga sudah relatif memadai mulai dari mushalla, toilet hingga area parkir yang luas. Selain itu, terdapat warung-warung makan sederhana yang dikelola oleh penduduk setempat dengan harga yang terjangkau.
Tarif Masuk dan Jam Kunjungan Waduk Jatibarang
Tarif masuk yang diberlakukan adalah sebesar Rp10.000 dan setengah dari penghasilan ini disumbangkan untuk pembangunan masjid. Selain tarif masuk, pengunjung juga dikenai biaya parkir sebesar Rp3.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil, serta tambahan biaya lain jika pengunjung ingin menyewa speedboat maupun berkemah.
Jam kunjungan yang diberlakukan dimulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 17.00 sore setiap harinya, meski demikian pengelola tetap melayani hingga malam jika ada pengunjung yang berniat untuk berkemah.
Cara Menuju Waduk Jatibarang
Waduk Jatibarang terletak di Jl. Moch. Ihsan, Desa Jatibarang, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah. Lokasi waduk ini pun cukup mudah diakses termasuk oleh angkutan umum.
Rencanakan Liburan Anda ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo!
Berwisata ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo yang dihuni ratusan monyet ekor panjang menawarkan pengalaman yang unik dan menyenangkan. Kombinasi antara keindahan alam waduk, keseruan berinteraksi dengan monyet-monyet yang ramah, dan petualangan menjelajahi Goa Kreo menjadikan destinasi ini pilihan tepat untuk liburan keluarga maupun teman. Dengan berbagai fasilitas dan daya tarik yang tersedia, kunjungan Anda ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo akan memberikan kenangan yang tak terlupakan dan kesempatan untuk lebih dekat dengan alam.
Untuk kemudahan perjalanan Anda, manfaatkan jasa sewa bus dari Bus Discovery yang nyaman dan terpercaya. Bus Discovery merupakan sebuah perusahaan penyewaan Bus Pariwisata dengan Premium Service yang berlokasi di Selatan Jakarta. Menghadirkan berbagai pilihan kendaraan Pariwisata terbaik dari brand otomotif terbaik di dunia.
Dengan Bus Discovery, perjalanan Anda ke Waduk Jatibarang dan Goa Kreo akan lebih mudah dan menyenangkan. Anda bisa berdiskusi dengan salah satu tim Bus Discovery dengan cara menghubungi kontak Bus Discovery dan dapatkan informasi penting lainnya.
Busdiscovery
AuthorSolusi sewa bus dengan fasilitas mewah untuk semua tujuan. Temukan bus ternyaman untuk teman perjalanan Anda hanya di Bus Discovery
yang terbaru