
High Season vs Low Season: Kapan Waktu Terbaik untuk Liburan?
Pemilihan waktu yang tepat, terutama untuk liburan, merupakan faktor krusial yang menentukan banyak hal dari perjalanan Anda. Secara umum, klasifikasi waktu perjalanan terbagi menjadi dua, yaitu high season dan low season yang mana menawarkan harga transportasi dan akomodasi serta ketersediaan fasilitas berbeda.
Memahami Perbedaan High Season dan Low Season
Secara sederhana, musim puncak (high season) merupakan periode di mana suatu destinasi wisata mengalami lonjakan jumlah pengunjung secara signifikan. Lonjakan ini biasanya dipicu oleh beberapa faktor, seperti libur sekolah, libur nasional, atau musim panas di negara-negara empat musim.
Sementara di Indonesia, musim puncak biasanya terjadi pada bulan Juni-Juli (libur sekolah), akhir Desember (Natal dan Tahun Baru), serta saat mudik Lebaran. Pada musim-musim tersebut, lonjakan perjalanan terjadi sehingga berimbas pada kenaikan drastis pemesanan sewa bus pariwisata dan penginapan.
Sebaliknya, low season adalah musim sepi pengunjung, karena pada periode tersebut jumlah wisatawan menurun drastis. Faktor utamanya bisa jadi karena musim hujan, setelah liburan panjang akhir tahun atau mudik Lebaran, dan periode kalender aktif kegiatan belajar di sekolah.
Di Indonesia, low season umumnya terjadi pada bulan Januari-Februari setelah liburan akhir tahun dan September-Oktober sebelum libur akhir tahun. Periode ini sering ditandai dengan cuaca yang kurang ideal atau tidak adanya hari libur besar.
Perbedaan utama keduanya tidak hanya dari segi jumlah pengunjung, tetapi juga pada harga. Saat high season, permintaan pasar yang tinggi membuat harga akomodasi, tiket pesawat, dan berbagai layanan wisata melambung. Sementara saat low season, penyedia jasa justru berlomba memberi diskon.
Kelebihan dan Kekurangan Berlibur saat High Season vs Low Season
Musim puncak maupun musim sepi pengunjung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda bisa mempertimbangkan informasi lengkapnya di bawah ini untuk memudahkan pengambilan keputusan dalam memilih waktu perjalanan.
1. Kelebihan dan Kekurangan High Season
Di bawah ini adalah kelebihan dan kekurangan jika Anda memilih perjalanan saat musim puncak.
Kelebihan
- Pilihan aktivitas lebih banyak karena penyedia akomodasi seperti penginapan, restoran, hingga fasilitas wisata beroperasi penuh dengan jam kerja yang lebih panjang.
- Suasana lebih ramai, meriah, dan energik. Cocok untuk destinasi wisata publik dengan banyak wahana seru.
- Akses ke event khusus yang biasanya hanya berlangsung saat musim puncak karena banyak pengunjung.
- Cuaca lebih ideal karena biasanya bertepatan dengan kondisi udara yang cerah dengan curah hujan rendah. Anda pun tidak perlu khawatir kehujanan atau fasilitas berhenti beroperasi akibat basah.
Kekurangan
- Harga lebih mahal; baik dari aspek transportasi, apalagi jika menyewa jenis luxury bus atau bus mewah, akomodasi, maupun tiket destinasi wisata; sehingga berimbas pada pembengkakan anggaran.
- Destinasi wisata, terutama tempat-tempat populer, akan sangat ramai sehingga menimbulkan antrean panjang dan bisa menyebabkan ketidaknyamanan atau ketidakpuasan untuk mengeksplorasi.
- Moda transportasi, akomodasi, dan tiket wisata lebih mudah terjual habis.
- Memakan waktu akses lebih lama, terutama di ruang publik seperti tempat makan dan hiburan karena wajib antre.
2. Kelebihan dan Kekurangan Low Season
Sementara itu, bagi Anda yang memutuskan untuk berlibur saat low season, berikut ini kelebihan dan kekurangannya yang perlu Anda perhatikan.
Kelebihan
- Harga lebih murah; baik untuk transportasi seperti sewa bus medium hingga big bus, akomodasi, maupun tiket wisata; sehingga efektif menekan anggaran.
- Suasana lebih tenang, cocok untuk melakukan eksplorasi sepuas mungkin, apalagi di destinasi yang selalu ramai saat high season.
- Lebih fleksibel dalam mengatur waktu karena kecil kemungkinan kehabisan tiket meskipun memesan di menit-menit terakhir.
Kekurangan
- Aksesibilitas fasilitas yang lebih terbatas karena biasanya jam operasional tempat makan atau hiburan dipangkas dan tempat wisata tidak membuka semua wahana.
- Cuaca kurang ideal, karena seringkali bertepatan dengan musim hujan yang mengganggu aktivitas wisatawan, terutama untuk destinasi luar ruangan.
- Suasana kurang bersemangat karena pengunjung cenderung sepi, khususnya pada taman hiburan besar.
Tips Menentukan Waktu Liburan Terbaik
Jadi, mana yang lebih baik antara high season atau low season? Jawabannya relatif, bergantung pada prioritas dan gaya liburan Anda. Namun, supaya lebih mudah dalam mengambil keputusan, coba terapkan beberapa tips sederhana berikut ini.
- Pertimbangkan anggaran sebagai prioritas utama. Memilih low season bisa menekan biaya secara signifikan. Anda juga bisa mengalihkan dana untuk menambah destinasi atau memperpanjang durasi liburan. Sementara untuk anggaran liburan yang besar, tidak ada salahnya memilih musim puncak.
- Jika mencari kedamaian dan ketenangan eksplorasi, maka berlibur saat low season merupakan pilihan sempurna. Sebaliknya, jika Anda menikmati energi dan keramaian, musim puncak memberikan pengalaman yang lebih hidup dan seru.
- Sesuaikan dengan cuaca di destinasi tujuan. Misalnya, wisata luar ruangan seperti pantai akan menyenangkan saat musim kemarau yang biasanya terjadi selama musim puncak. Sementara itu, wisata dalam ruangan seperti taman hiburan akan seru ketika musim hujan pada low season.
- Pilih waktu perjalanan yang menyesuaikan jadwal Anda. Contohnya, jika Anda memiliki rutinitas tinggi, maka musim puncak saat liburan sekolah atau kerja menjadi satu-satunya pilihan. Sedangkan jika Anda memiliki aktivitas longgar, maka low season bisa menjadi pilihan.
- Pertimbangkan tujuan perjalanan. Bila Anda memerlukan relaksasi yang tenang, maka low season menjadi waktu ideal. Namun, untuk perjalanan penuh semangat seperti liburan keluarga yang mencari banyak aktivitas dan hiburan, maka musim puncak merupakan pilihan terbaik.
Rencanakan Perjalanan High Season atau Low Season Bersama Bus Discovery
Secara teknis, perjalanan saat musim puncak (high season) atau musim sepi (low season) menawarkan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perjalanan pada musim puncak cocok untuk Anda yang membutuhkan hiburan seru, sementara low season ideal untuk relaksasi menyeluruh sebelum kembali beraktivitas.
Namun, satu hal yang tidak kalah penting selain memilih waktu perjalanan adalah menyewa transportasi yang tepat. Apalagi jika Anda bepergian bersama rombongan, baik keluarga, rekan kantor, maupun kelompok study tour sekolah. Moda transportasi berperan penting terhadap kenyamanan dan keamanan perjalanan.
Bus Discovery hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut. Menyediakan berbagai macam armada, Anda bisa melakukan pemesanan dengan mudah dan cepat melalui website maupun kontak yang tersedia. Bukan hanya bus, tapi layanan sopir dan fasilitas hiburan juga siap memanjakan perjalanan Anda!
FAQ
Musim puncak ketika jumlah pesanan terhadap suatu produk atau jasa meningkat drastis. Dalam pariwisata, momen ini biasa terjadi saat musim liburan sekolah, akhir tahun, dan Lebaran.
Musim sepi permintaan pasar atau pengunjung untuk pariwisata. Biasanya, momen ini di luar jadwal liburan sekolah atau setelah dan sebelum libur panjang, seperti bulan Januari-Februari dan September-Oktober.
Tergantung preferensi, anggaran, jadwal, dan tujuan perjalanan.
Kuantitas permintaan pasar yang berimbas langsung pada operasional dan kebijakan berbagai pihak dalam industri.

Busdiscovery
AuthorSolusi sewa bus dengan fasilitas mewah untuk semua tujuan. Temukan bus ternyaman untuk teman perjalanan Anda hanya di Bus Discovery
yang terbaru