
Mengenal Dieng Culture Festival sebagai Warisan Budaya
Dieng merupakan daerah dataran tinggi yang terletak di antara Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Jawa Tengah. Daerah yang dijuluki “Negeri di Atas Awan” ini sangat terkenal akan keindahan alamnya. Tak hanya itu, di sana juga rutin menyelenggarakan pertunjukan seni budaya tahunan bernama Dieng Culture Festival.
Para wisatawan dari berbagai daerah hingga negara berbondong-bondong hadir di acara tersebut. Bahkan, tiketnya pun cepat sekali habis. Lalu, apa saja pertunjukan di Dieng Culture Festival yang membuat wisatawan tertarik mengunjunginya? Simak ulasan lengkapnya di sini!
Apa Itu Dieng Culture Festival?
Dieng Culture Festival (DCF) merupakan salah satu festival kesenian dan kebudayaan terkenal di Indonesia, yang menggabungkan unsur budaya masyarakat dengan potensi wisata alam yang ada di Dieng. Ada beragam pertunjukan seni, mulai dari musik, tarian tradisional, upacara adat, pameran, dan sebagainya.
Festival ini bukan sekadar hiburan semata, melainkan bertujuan untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki, melestarikan lingkungan dan budaya yang telah diwariskan turun temurun di daerah Dieng, serta untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Karena acara ini melibatkan banyak masyarakat sekitar, baik itu pelaku seni maupun relawan.
Dengan adanya DCF, pengunjung menjadi lebih mengenal sejarah dan tradisi budaya masyarakat lokal. Contohnya, Anda bisa menyaksikan secara langsung ritual pemotongan rambut gimbal, di mana masyarakat Dieng percaya bahwa untuk mencukurnya, mereka harus melakukan ritual khusus bernama ruwatan.
Pertunjukkan di Dieng Culture Festival
Penyelenggaraan Dieng Culture Festival berlangsung selama 3 hari berturut-turut pada bulan Agustus di Kompleks Candi Arjuna. Ada berbagai kegiatan seperti aksi bersih Dieng, pameran seni budaya dan produk unggulan UMKM Dieng, serta pertunjukan seni spektakuler yang dimeriahkan oleh beberapa artis. Berikut penjabarannya!
1. Kirab Budaya
Kirab Budaya merupakan arak-arakan yang melibatkan ratusan orang dewasa yang mengenakan pakaian adat Jawa, lalu mengiringi anak-anak berambut gimbal yang menggunakan pakaian putih. Rute kirabnya yaitu dari rumah pemangku adat menuju ke lokasi pencukuran rambut gimbal, yaitu di Candi Arjuna.
2. Ruwatan Rambut Gimbal
Setelah sampai di lokasi ruwatan atau pencukuran rambut gimbal, anak-anak akan mengajukan permintaan sebelum rambut mereka dipotong. Hal ini dianggap sebagai wujud restu dari leluhur. Sehingga, orang tua harus menyiapkan permintaan sang anak dan perlengkapan ruwatan seperti sesaji terlebih dahulu.
Selanjutnya, tokoh adat memimpin doa dan melakukan prosesi pencukuran rambut gimbal. Masyarakat percaya bahwa ruwatan ini merupakan bentuk pembersihan dari kesialan, permohonan keselamatan dan keberkahan, serta penghormatan kepada leluhur. Setelah selesai, tokoh adat melarung sesaji dan rambut di sungai atau telaga.
3. Jazz Atas Awan
Pada sore hari hingga malam hari, pertunjukan musik “Jazz Atas Awan” menjadi acara yang penonton nanti-nantikan. Acara ini menghadirkan beberapa artis papan atas maupun lokal yang berbakat. Seperti di tahun sebelumnya, artis yang ikut memeriahkan antara lain Dikta, Danilla Riyadi, Novia Bachmid, dan Alffy Rev.
4. Gebyar Lentera
Menjelang tengah malam, acara Dieng Culture Festival menjadi semakin istimewa dengan adanya gebyar lentera yang menghidupkan langit Dieng, yaitu berupa penerbangan ribuan lampion dan pesta kembang api. Pemandangan ini menjadi momen ikonik nan romantis yang selalu pengunjung nantikan setiap tahunnya.
5. Pentas Seni Tradisional
Selain serangkaian acara utama di atas, ada pula pentas seni tradisional yang menampilkan berbagai bakat seni dari masyarakat lokal. Seperti Tarian Rampak Yarso, Lengger, Topeng, wayang kulit, ketoprak, sendratari yang mengangkat tema cerita rakyat atau legenda, dan masih banyak lagi.
6. Acara Menarik Lain
Selain itu, masih ada banyak acara menarik lainnya yang sayang jika Anda lewatkan. Acara tersebut antara lain aksi bersih Dieng, Festival Domba Batur, Festival Caping Gunung, sajian tradisional Purwaceng, Festival Kopi Dieng, Kongkow Budaya, pemutaran film dokumenter, dan bazar produk UMKM.
Rute Menuju Dieng Culture Festival
Ada banyak rute yang bisa Anda tempuh untuk berkunjung ke daerah Dieng. Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, transportasi umum seperti bus atau kereta api, atau sewa bus Jakarta-Wonosobo dari Bus Discovery. Jika Anda berangkat dari Kota Jakarta via tol, berikut ini pilihan rutenya.
- Rute via Purwokerto: dari tol Jakarta ke arah Jawa Tengah, keluar di gerbang tol Pejagan Pemalang, dan ke selatan sampai Purwokerto, lalu melintasi jalan nasional ke arah timur menuju Wonosobo dan Dieng.
- Rute via Pekalongan: dari tol Jakarta ke arah Jawa Tengah, keluar di gerbang tol Bojong Pekalongan, lalu melintasi jalan provinsi ke arah selatan menuju Wonosobo dan Dieng.
- Rute via Semarang: dari tol Jakarta ke arah Jawa Tengah, keluar di gerbang tol Bawen Semarang, lalu melintasi jalan nasional ke arah barat menuju Wonosobo dan Dieng.
Agendakan ke Dieng Culture Festival dengan Bus Discovery!
Dieng Culture Festival menjadi salah satu event yang tak boleh Anda lewatkan, karena acara ini sangat menarik, berbeda daripada yang lain, dan hanya diadakan sekali dalam setahun. Selain itu, Anda juga bisa sekaligus mengunjungi berbagai obyek wisata di Dieng, yang pesona keindahannya mampu menghipnotis setiap pengunjungnya.
Jika Anda berencana mengadakan trip perusahaan ke Dieng Culture Festival, menyewa armada Bus Discovery adalah pilihan tepat. Sebab, Anda tidak perlu capek membawa kendaraan sendiri, karena perjalanannya yang jauh. Selain itu, Anda juga tidak repot berganti kendaraan dua atau tiga kali, jika menggunakan bus umum atau kereta api.
Bus Discovery menyediakan sewa bus pariwisata untuk berbagai keperluan, seperti liburan keluarga, study tour, atau outing kantor. Armada Bus Discovery bervariasi, mulai dari Elf, Hiace, Big Bus dengan seat 8, 45, dan 59 yang dijamin aman, nyaman, fasilitasnya lengkap, dan mewah, namun harganya tetap terjangkau.
FAQ
DCF adalah salah satu festival kesenian dan kebudayaan terkenal di Indonesia, yang menggabungkan unsur budaya masyarakat dengan potensi wisata alam yang ada di Dieng.
DCF pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010, yang mana saat itu bernama Pekan Budaya Dieng. Awalnya, ide acara ini berasal dari Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Dieng Pandawa, yang kemudian bekerja sama dengan Equator Sinergi Indonesia dan Dieng Ecotourism.
DCF bertujuan untuk memaksimalkan potensi alam dan tradisi yang ada di Dieng, melestarikan lingkungan dan warisan budaya yang telah ada turun temurun, serta untuk memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.
Acara di DCF antara lain pertunjukan seni tradisional seperti tari-tarian dan sendratari, kirab budaya, ritual ruwatan rambut gimbal anak-anak, jazz atas awan, dan pelepasan lampion. Selain itu, ada juga pameran produk UMKM lokal, aksi bersih-bersih, Festival Domba Batur, caping gunung, sajian purwaceng dan kopi, dan kegiatan wisata alam.
Penyelenggaraan DCF biasanya pada akhir Agustus, dengan harga tiket di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp450.000,00 per orang (harga sebelum pajak dan admin).

Busdiscovery
AuthorSolusi sewa bus dengan fasilitas mewah untuk semua tujuan. Temukan bus ternyaman untuk teman perjalanan Anda hanya di Bus Discovery
yang terbaru